Inacraft 2023, Momentum Kerajinan Sulsel Tembus Pasar Dunia

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Inacrft 2023 menjadi jalan kerajinan Sulsel tembus pasar dunia. Pasalnya, dalam pameran Inacraft, masing-masing Kabupaten/Kota akan membawa lima produk kerajinan unggulannya.

Event itu, akan mempromosikan ke pasar global sekira 100 kerajinan dari 24 kabupaten/kota Se Sulawesi Selatan.

Pemprov Sulsel mengusung tema besar. Yakni “From Smart Village to Global Market” dengan sub-temanya “The Authentic South Sulawesi”.

Ini menandakan lokalitas seni, kerajinan dan budaya Sulsel yang akan di dorong untuk menembus pasar internasional.

Baca Juga: Sulsel Jadi Ikon Inacraft, Jalan Menuju Pasar Dunia Terbuka

“Sebagai momen kebangkitan para pengrajin pasca pandemi menuju pasar Internasional. Makanya produk yang dipamerkan yang punya potensi ke pasar internasional,” kata Kepala Dinas Perindustrian Sulawesi Selatan Ahmadi Akil.

Beberapa contoh produk kerajinan yang bakal jadi daya tarik Sulsel di Inacraft antara lain kain tenun berbagai motif. Juga, anyaman seperti lontar, bambu, rotan, teduhu, eceng gondok, pakis. Dan, kerajinan gerabah, produk fashion, kerajinan bahan logam, kayu, hingga batu-batuan.

Bahkan seragam wajib yang akan dikenakan selama pelaksanaan Inacraft itu akan memakai kain motif khas Sulsel. Motif Tana Toraja “Paqkadang Pao” menandakan kerja sama dan kejujuran. Dan, dan motif Bugis-Makassar “Bombang” berarti makna jiwa pelaut yang pantang menyerah.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Siap Tampilkan 100 Lebih Produk Unggulan di Inacraft 2023

Dengan itu, peluang besar menunggu pelaku UMKM kerajinan dan kesenian Sulsel untuk merambah segmentasi pasar yang sangat luas. Bagi Sulsel sebagai ikon, event itu bakal berdampak pada nilai Produk Domestik Bruto sekira Rp19,5 triliun. Di antaranya, 18 persen dari sektor perindustrian sebagai penopang.

Dari segi kebudayaan, tari-tarian seperti Tari Panggelu dari Toraja, Taro Mansado dari Luwu Timur, Tar Panggelai dari Selayar, dan masih banyak lagi. Musik Batti-batti dan Pakkacapi juga ikut memeriahkan selama lima hari pelaksanaan kegiatan. Juga ada fashion dan kuliner.

Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Fitriani Nas menambahkan, akan ada pertunjukan musik turiolo. Juga tari-tarian seperti Akbulo Sibatang, Marendeng Marampa, dan Pangadakkang.

“Baik seniman, budayawan, pemusik dan penari, hingga sanggar seni dari Sulsel kita libatkan,” ungkapnya.

Dengan jalan itu, segmen leisure dari Pariwisata Sulsel akan ikut di lirik. Apalagi, Sulsel merupakan Center of Point di wilayah Indonesia Timur. (*)

Exit mobile version