JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Jejak karier politik Ganjar Pranowo tak instan. Ganjar Pranowo memulai kariernya dari bawah hingga mendapat kepercayaan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri mejadi Calon Presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Megawati mengumumkan Gubernur Jawa Tengah itu, sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024 pada Jumat (21/4) siang, di Istana Batu Tulis Bogor.
Presiden Joko Widodo, Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Hasto Kristiyanto, dan Ganjar, turut hadir saat Megawati mengumumkan namanya.
Jejak Karier Politik Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968. Ia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Ganjar menikah dengan Siti Atikoh Supriyanti, perempuan asli Purbalingga. Ia,dikaruniai buah hati bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar.
Ganjar sejak mudah sudah menjadi simpatisan PDIP (kala itu bernama PDI/Partai Demokrasi Indonesia. Karier politiknya terus menanjak. Ia duduk di kursi DPR RI selama dua periode.
Pada periode pertama yakni 2004-2009, Ganjar duduk di Komisi IV DPR RI Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan. Dia menjadi anggota saat itu.
Sementara di periode keduanya, Ganjar duduk di Komisi II Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pertanahan, dan Reformasi Agraria. Ia menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
Selama berkarier, Ganjar juga pernah menjabat sebagai Ketua Panitia Khusus RUU Partai Politik pada periode 2007-2009. Ia juga pernah menjadi Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD di DPR RI di tahun yang sama.
Baca Juga: Puji Program Pengendalian Inflasi di Lorong Wisata, Ganjar Pranowo: Patut Kita Contoh!
Di awal-awal kariernya, Ganjar juga pernah pula menjadi anggota Pansus Angket Bank Century pada 2009-2010. Selain itu, dia juga menjadi anggota Badan Legislasi DPR pada 2004-2010 dan anggota Tim Pengawas pengusutan kasus Bank Century pada 2010-2013.
Per 2007-2009, Ganjar menduduki posisi Sekretaris I Fraksi PDIP DPR RI. Setahun kemudian yakni 2009-2010, Ganjar duduk sebagai Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI.
Pada 2013, Ganjar akhirnya mendapat tugas maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Dia memenangkan pemilihan dan memimpin Jateng selama dua periode (2013-2023).
Pada periode pertama, Ganjar bersanding dengan Heru Sudjatmiko yang menjabat Wakil Gubernur Jateng. Saat itu dia mengantongi suara 48,82 persen.
Kemudian di periode kedua yakni 2018-2023, Ganjar berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen, putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair. Dia memperoleh suara 58,78 persen.
Bersitegang dengan Pengurus PDIP
Selama menjabat Gubernur, Ganjar beberapa kali bersitegang dengan para pengurus PDIP. Dia pernah mendapat sindiran dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebutnya sebagai pemimpin yang hanya hadir di media sosial.
Meski tak spesifik menyebut nama, namun banyak kalangan meyakini sindiran itu tertuju kepada Ganjar.
Ganjar sendiri memang menjadi salah satu pemimpin yang aktif berkomunikasi di media sosial dengan warga. Jajaran Pemprov Jateng sampai-sampai diminta turut aktif bermedia sosial.
Selain Puan, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul juga pernah menyentil Ganjar dengan tidak mendapat undangan dalam acara HUT PDIP ke-48 di Jateng.
Pacul saat itu mengaku tak mengundang Ganjar karena ambisi sang Gubernur maju di Pilpres 2024.
Tak cuma itu, Ganjar juga pernah ditegur langsung oleh Megawati terkait ancaman banjir rob di pesisir Semarang.
Mega menegaskan, PDIP mencalonkan Ganjar sebagai gubernur salah satunya untuk membenahi urusan banjir rob dan tata kelola pelabuhan di Semarang, Jawa Tengah. Urusan itu dia tangani dengan baik. (cn/up)