MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Makassar lagi-lagi menjadi perhatian dunia. Usai menjadi tuan rumah ASEAN Architect Congress (AAC) akhir Juli 2023, kini Makassar kembali kedatangan tamu Dubes dam pejabat dari Singapura.
Bersama jajaran pemerintah kota, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berdialog dengan peserta 30th Senior Management Programme Singapore, di The Rinra Makassar, Kamis (3/08/2023).
Mereka banyak membahas tentang smart city atau trasformasi digital, pertumbuhan ekonomi, hingga mitigasi menghadapi perubahan iklim yang saat ini menjadi isu global.
Baca Juga: Danny Pomanto Cek Kesiapan Sambut Kedatangan ASN Singapura
Danny Pomanto juga mempresentasikan program-program yang selama ini sudah berjalan di Kota Makassar. Seperti Lorong Wisata sebagai upaya pemulihan ekonomi berbasis masyarakat pasca pandemi.
Duta Besar Singapore untuk Indonesia Mr Kwok Fook Seng di hadapan wartawan mengaku takjub dengan program yang telah disusun Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Danny Pomanto.
“Kita sangat terkesan melihat sistem yang bapak wali kota (Danny Pomanto) sudah tetapkan di Makassar yang menyertakan penggunaan data. Pelibatan masyarakat, dan cara mereka mengombinasikan untuk memberikan pelayanan dan keuntungan bagi masyarakat,” beber Mr Kwok Fook Seng.
Baca Juga: Delegasi Singapura Terinspirasi YCC Apeksi 2023 dan Ingin Buat di Singapura
Menurutnya, apa yang Pemkot Makassar sudah lakukan patut untuk menjadi contoh pemerintah di Singapura.
“Hal-hal seperti ini yang ingin Singapura pelajari. Kami juga sharing tentang banyak hal dengan Makassar,” tuturnya.
Wali Kota Danny Pomanto mengucapkan terima kasih karena memilih Kota Makassar untuk berbagi ilmu.
“Sebenarnya kami banyak belajar dari Singapura. Kami membuat program yang hanya beradaptasi dengan apa yang kita butuhkan. Jadi adaptif dan costumized, mendesain sesuai kebutuhan,” jelas Danny Pomanto.
Baca Juga: Walikota Makassar Danny Pomanto Jadi Pembicara di AMF 2023, Paparkan Kunci Keberhasilan Transformasi Digital
Kata Danny Pomanto, ada banyak yang menjadi pembelajaran ketika berdialog bersama peserta Senior Management Programme Singapore.
Sebagai contoh privat sektor. Mempunyai banyak teman dari negara asing, Danny Pomanto tidak menampik banyak investor yang ingin masuk bekerja sama dengan pemerintah. Tetapi terhalang dengan visa.
“Kenapa tidak di negara ASEAN kita bikin kesepakatan bebas visa. Kenapa tidak kita mudahkan peraturan-peraturan tentang investasi. Jadi pertemuan ini bukan hanya sekadar kunjungan tapi banyak hal,” ujar Danny Pomanto. (*)