KEPULAUAN RIAU, NEWSURBAN.ID — Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melakukan Sharing terkait Carbon Trading dengan mengunjungi hutan mangrove sekaligus menanam bibit mangrove di daerah Bintan bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Tanjung Pinang, Provinsi Kepualuan Riau, Jumat 25 Agustus2023.
Di tempat ini, untuk melestarikan hutan mangrove, sejumlah pengusaha asal Jepang yang bernaung di bawah payung YL Invest Co. Ltd. Menjadikan tambak udang milik Kelompok Tani Kharisma Bintan di Sei Tiram, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai role model pengembangan tambak udang dengan sistem silvofishery.
Model silvofishery ini dengan mempertahankan vegetasi mangrove seluas 60 persen. Dan area kosong yang di jadikan kolam untuk budidaya udang dan ikan bandeng seluas 40 persen. Areal tambak udang dan ikan bandeng yang di kelola kelompoknya di Bintan mencapai 100 hektare.
Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Bersilaturahmi dengan BPW KKSS Kepri di Tanjung Pinang
“Kita berharap setelah berkunjung di sini, kita juga dapat melakukan hal yang sama di Sulsel, agar mampu mensejahterakan petani tambak. Dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” kata Andi Sudirman Sulaiman usai sharing terkait Carbon Trading.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, Muhammad Ilyas menyampaikan, bahwa hutan mangrove yang di kunjungi. Ini telah mendatangkan penghasilan melalui perdagangan karbon.
Hutan mangrove tersebut di kelola oleh Ady Indra Pawennari bekerja sama dengan buyer asal Negeri Matahari Terbit tersebut. Dengan luasan 100 hektare mendapatkan bayaran Rp1 miliar per tahun.
“Beliau memanfaatkan tambaknya dengan menanam mangrove. Dan kemudian menjual karbon deposit ke buyer Jepang,” sebut Ilyas.
Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Terima Kunjungan Pengurus KKSS Kepri
Gubernur Sulsel selanjutnya menugaskan DKP Sulsel, jelasnya, untuk melakukan hal yang sama dengan kerjasama deposit karbon. Melalui optimalisasi tambak-tambak milik Pemprov sebagai pilot project.
Serta menawarkan 2,5 juta pohon mangrove yang sudah di tanam Pemprov untuk di kerjasamakan. Guna menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui DKP Sulsel. (*)