Pj Gubernur Sulsel Harap Saudagar Tana Luwu Pulang Kampung Berinvestasi

MALILI, NEWSURBAN.ID – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, berharap agar para saudagar Tana Luwu dimanapun berada, bisa pulang membangun kampung halamannya dengan berinvestasi. Apalagi, Tana Luwu sangat potensial untuk dikembangkan, karena memiliki sumber daya alam yang luar biasa.

Hal tersebut disampaikan Bahtiar pada acara Temu Saudagar Tana Luwu, di Rumah Jabatan Bupati Luwu Timur, Senin malam, 22 Januari 2024. Temu saudagar ini turut dihadiri sejumlah kepala daerah di Sulawesi.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Kolaka, Kolaka Utara, Kota Palopo dan tentunya Pj Gubernur Sulsel serta Bank Sulselbar juga PT Vale Indonesia memaparkan masing-masing potensi investasi di sektor pertanian, perikanan terutama pertambangan.

Baca Juga: Warga Malili Antusias Belanja di Pasar Murah Kolaborasi Pemprov Sulsel dan Bulog

Menurut Pj Gubernur Bahtiar, semua kepala daerah wajib bisa menguasai peta pembangunan daerah masing-masing dari berbagai sektor. Mulai dari pertanian, peternakan serta pertambangan.

Tiga sektor tersebut merupakan potensi bisnis yang menjanjikan untuk memungkinkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Tana Luwu ini.

“Saat ini Indonesia mulai melakukan gerakan menuju Indonesia emas di tahun 2045 mendatang. Untuk meraih Indonesia emas, mulai dari pendapatan rata-rata masyarakat seluruh Indonesia harus Rp12 juta per bulannya,” ungkap Bahtiar.

Khusus Provinsi Sulsel, saat ini rata-rata pendapatan masyarakatnya masih rendah. Kecuali Luwu Timur sudah mencapai Rp7 juta per bulannya.

“Rata-rata pendapatan masyarakat Luwu Timur sekarang sudah mencapai Rp7 juta per bulannya,” ungkapnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Minta TPID Stabilkan Harga Sejumlah Komoditas Pangan di Malili

Untuk itu, kata Bahtiar, investor harus-diberi kemudahan agar berlomba-lomba masuk berinvestasi di Tana Luwu dan seluruh daerah di Sulsel. Agar bisa mencapai target Indonesia emas di tahun 2045 kelak. Sektor pertanian harus di perbaiki. Mulai dari alat pertanian sampai pada menanam komoditas yang lebih kecil biaya dan besar keuntungan. Seperti pisang cavendish, sukun, durian dan masih banyak lagi. Demikian juga sektor kelautan dan perikanan, hingga pertambangan.

“Luwu Timur, Luwu, Luwu Utara, Kolaka dan Kolaka Utara ini adalah daerah yang sangat potensial di sektor industri pertambangan dan smelter,” tambahnya.

Lebih jauh ia menyampaikan banyak hal untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satunya perbankan dalam hal ini Bank Sulselbar, Mandiri, BRI, BNI, BSI dan Bank BTN. Lembaga keuangan ini, sudah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa anggunan kalau di bawah Rp100 juta.

Baca Juga: Dekranasda Sulsel Dukung Promosi Karawo Khas Gorontalo di CFD Sudirman

“Ini ada KUR dari Bank Sulselbar, BRI, Mandiri, BSI, BNI dan Bank BTN yang akan menyalurkan KUR untuk modal usaha semua sektor. Termasuk sektor pertanian,” tuturnya.

Sementara, Bupati Luwu Timur, Budiman, mengakui pendapatan masyarakat Luwu Timur masih dominan di sektor pertanian dan pertambangan. Kemudian di susul sektor perikanan dan sektor lainnya.

“Pendapatan masyarakat kami di Luwu Timur Pak Gubernur masih sektor pertanian, sektor pertambangan dan perikanan yang mendominasi,” tuturnya.

Iapun berterima kasih atas kehadiran para kepala daerah di Luwu Timur, sebagai bentuk kecintaan terhadap Tana Luwu. (*)

Baca Berita dan Artikel Lain di Google News

Exit mobile version