Minta Maaf Pada Kwarcab Soal Kisruh Musda, Wakil Ketua Kwarda: Pramuka Sulsel Hanya Dikendalikan Satu Orang

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka (GP) Sulsel akhirnya buka suara terkait kisruh jelang Musyawarah Daerah (Musda) Kwarda GP Sulsel yang akan berlangsung 27-28 Januari mendatang.

Wakil Ketua Kwarda GP Sulsel, H Ibrahim Saleh, mengaku tidak heran dengan gejolak yang terjadi. Itu disebabkan oleh kondisi internal kwarda yang memang tidak sehat.

“Jadi, kalau gejolak dan kisruh ini terjadi, dominan pengurus di Kwarda Sulsel itu tidak heran. Soalnya, Kwarda sekarang ini hanya dijalankan satu orang saja,” terang sosok yang dikenal dengan sapaan Kakak Ibe itu, kepada wartawan, Jumat, 26 Januari 2024.

Satu orang yang dimaksud Kakak Ibe adalah Sekretaris Kwarda Sulsel, Rahmansyah. Kondisi itu terjadi sejak Ketua Kwarda Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Harian Kwarda Sulsel, Haris Yasin Limpo, berhalangan tetap.

“Setelah kondisi itu, segala sesuatu soal organisasi dimonopoli oleh sekretaris. Tidak melibatkan lagi wakil ketua-wakil ketua. Kebetulan saja, karena Pramuka ini adalah organisasi pembinaan, maka wakil ketua-wakil ketua memilih tidak mau ribut. Inipun, berat harus mengungkapkan semuanya. Tapi, masukan dari teman pengurus kwarda lain meminta saya membuka semuanya demi kepentingan organisasi ke depan,” beber mantan Sekda Kota Makassar itu.

Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Melepas 450 Kontingen Daerah Gerakan Pramuka Sulsel untuk Jambore Nasional

Salah satu penyebab kwarda Pramuka kehilangan semangat kebersamaan saat ini adalah sikap sekretaris yang mengelola organisasi seolah milik nenek moyangnya.

Menurut mantan Ketua Kwarcab Makassar dua periode itu, setelah ketua dan ketua harian berhalangan, seharusnya kwarda menggelar rapat pleno untuk menunjuk salah satu wakil ketua sebagai plt Ketua.

“Tapi aturan itu tidak-dijalankan. Sekretaris mengambil alih semuanya. Berjalan sendiri, tertutup dan tidak lagi melibatkan pengurus lain.,” sambung Kakak Ibe.

Tidak heran, jika proses menuju Musda yang juga-dijalankan sekretaris kwarda seorang diri, akhirnya memicu kemarahan kwarcab-kwarcab. Tidak ada panitia Musda, tidak ada tranparansi. Semua proses-dijalankan seorang diri.

“Makanya, saya selaku wakil ketua ikut meminta maaf atas kondisi ini. Malu rasanya melihat Pramuka ini berada dalam kondisi begini. Saya berharap, sikap saya ini bisa-direpons dengan arif oleh pengurus kwarda lainnya. Saya berharap organisasi ini bisa-dikembalikan ke khittahnya,” harap Kakak Ibe.

Baca Juga: Tim Pramuka Makassar Wakili Sulsel di LT V Cibubur, Fatmawati Rusdi Harap Juara

Kakak Ibe meminta agar Kwarda segera menggelar rapat untuk menyikapi protes keras sejumlah kwarcab sekaitan tidak transparannya proses menuju Musda ini.

“Pengurus lain, mohon jangan tutup mata. Masih ada kesempatan untuk menunjukkan kepada kwarcab bahwa organisasi ini adalah organisasi pembinaan karakter. Mari duduk bersama, masih ada waktu,” tegas Kakak Ibe.

Kisruh jelang musda ini awali dari sikap tidak transparan kwarda, merespons nama-nama usulan calon ketua kwarda dari masing-masing kwarcab. Kwarda mengakomodir dengan sesuka hati. Dua nama usulan sejumlah kwarcab, Andi Sudirman Sulaiman dan Ilham Arief Sirajuddin tidak-diakomodir oleh kwarda.

Tak pelak langkah ini menuai protes mengingat kwarda atau panitia pelaksana tidak berhak melakukan penyortiran nama usulan kwarcab.

“Kwarda harus menghormati usulan kwarcab untuk mengakomodir semua nama. Termasuk Andi Sudirman Sulaiman dan Ilham Arief Sirajuddin. Soal apakah keduanya memenuhi syarat atau tidak, itu harus-diserahkan ke forum Musda untuk memutuskan. Dari pada kisruh, lebih baik semua ini-ditunda dulu,” tegas Sekretaris Kwarcab Wajo, Alamsyah, di tempat terpisah.

Baca Juga: Wabup Edy Manaf Lepas Peserta Pramuka Lomba LT IV Tingkat Daerah Sulsel

Aturannya, di Forum Musda nanti,dibentuk satu komisi untuk memverfikasi nama calon ketua usulan kwarcab. “Seharusnya Musda yang menyortir mana yang memenuhi syarat dan mana yang tidak. Bukan-dilakukan sepihak oleh kwarda atau Skeretaris Kwarda,” kata dia lagi.

Yang semakin mengesalkan di mata pengurus kwarcab. Sudah berkali-kali mereka mempertanyakan kondisi ini kepada kwarda melalui berbagai kesempatan.

“Anehnya, ketika kami bertanya soal ini di group whatsapp, tidak ada penjelasan sama sekali. Padahal, ini organisasi Pramuka. Organisasi untuk membentuk karakter. Kalau sikapnya seperti ini, hancur ini organisasi,” terang Alamsyah.

Protes serupa sudah-disampaikan oleh sedikitnya 14 kwartir cabang. Bahkan mereka sudah menegaskan siap meninggalkan forum musda jika kwarda tidak mengedepankan transparansi.

Sejumlah wartawan sempat mengonfirmasi Sekretaris Kwarda Sulsel Rahmansyah, tapi dia mengaku sedang sibuk dan lagi ada urusan.

Terpisah.SC Musda Kwarda Sulsel, Asri Pananrang juga tak ingin memberi penjelasan terkait kisruh Musda Sulsel, enggan berkomentar. “Saya tidak bisa komentari itu. Saya ini SC, bukan mengurus penjaringan bakal calon. Hubungi saja Rahmansyah, dia yang tahu itu,” kata Asri kepada wartawan. (*)

Baca Berita dan Artikel Lain di Google News

Exit mobile version