SULTENG, NEWSURBAN.ID — Banjir dan tanah longsor landa 4 kecamatan dan 13 desa di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng). Bencana banjir dan tanah longsor di Buol ini, akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan gelombang pasang di sepanjang pesisir pantai. Pada saat bersamaan intensitas hujan cukup tinggi, sejak 03.00 Wita hingga 06.00 Wita, Minggu, 03 Maret 2024.
Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng), mencatat sebanyak 419 KK atau 1.362 jiwa dari empat kecamatan terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
“Dari laporan yang kami terima, empat kecamatan yang terendam banjir tersebut yaitu Kecamatan Keramat, Lakea, Biau, dan Momunu,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy Sembiring, Senin 04 Maret 2024.
Baca Juga: Tinjau Bendungan Irigasi Air Terang Momunu Buol, Wagub Mamun Amir: Jaga dan Rawat dengan Baik
Akibat bencana itu, ia merincikan di Kecamatan Karamat terdampat banjir terdapat 10 KK atau 50 jiwa. 4 rumah rusak berat dan 6 rumah rusak ringan.
Untuk Kecamatan Lakea, sekitar 228 KK atau 948 jiwa. Terdapat 91 balita, 31 Bayi dan 22 lansia. Sekitar 191 unit rumah terendam banjir, 3 unit sekolah madrasah, 2 masjid, 1 pustu dan 3 perkantoran.
“ Sekitar 25 KK atau 90 jiwa mengungsi di desa Ngure, Kecamatan Lakea,” ujar Andy Sembiring.
Sedangkan, di Kecamatan Biau terdapat 78 KK, sebanyak 78 rumah terendam banjir dan 7 rumah mengalami rusak sedang.
Sementara di Kecamatan Momunu, terdapat 103 KK atau 363 jiwa terdampak akibat becana itu. Sebanyak Balita 42, Ibu Hamil 3 Jiwa, disabilatas 3.
Baca Juga: Wagub Sulteng Terjebak di Lautan, Speed Boatnya Mati Total di Tengah Laut Banggai
“ Sebagian rumah penduduk terendam banjir. Jaringan instalasi air berish terputus, fasilitas umum dan Lahan pertanian,” papárnya.
Andy Sembiring mengaku telah melakukan assement dan berkooerdinasi dengan BPBD Kabupaten Boul, untuk memberikan kebutuhan mendesak kepada warga yang terdampak bencana.
“ Saat ini kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi seperti tenda, selimut, pakaian, logistik dan air bersih,” tegas dia.
Andy Sembiring mengatakan walaupun peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun dia mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan. Apabila katanya, bermukim di daerah yang rawan terjadi banjir dan tanah longsor. (ded/*)
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News