MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Dalam dua hari terakhir, Senin (30/09) dan Selasa (01/10), Calon Gubernur Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) dan Calon Wakil Gubernur Azhar Arsyad (Danny-Azhar), mengawali aktivitas kampanye dengan blusukan ke pasar.
Seperti saat Danny berkunjung ke Pasar Sentral Minasa Maupa pada Senin (30/09). Lalu ke Pasar Sentral Sungguminasa Gowa pada Selasa (01/10) pagi.
Calon Wakil Gubernur Azhar Arsyad malah lebih dulu melakukan hal tersebut. Ketua PKB Sulsel itu memulai kampanye pertamanya pada Jumat (27/09) dengan menyusuri Pasar Pekkabata di Kabupaten Pinrang.
Bukannya mereka buat-buat. Ternyata aktivitas kampanye pasangan Danny-Azhar atau DiA ini dengan blusukan ke pasar, menyimpan makna tersendiri.
Juru Bicara Danny-Azhar, Asri Tadda mengatakan, jagoannya memilih memulai aktivitas dengan blusukan ke pasar untuk melihat langsung geliat perekonomian warga Sulsel.
Baca Juga: Mantan Rektor Unhas dan UMI Masuk Tim Pemenangan Danny-Azhar di Pilgub Sulsel
“Pasar adalah urat nadi perekonomian masyarakat. Di situ kita bisa membaca denyut kehidupan warga, apakah baik-baik saja, atau sedang ada masalah,” kata Asri di Makassar, Rabu (02/10).
Lebih lanjut Asri mengatakan, dari hasil blusukan ke pasar, baik Danny maupun Azhar menemukan fakta mencengangkan. Rata-rata pasar yang mereka kunjungi terjadi penurunan daya beli masyarakat. Hal itu, terlihat pada omzet penjual yang semakin menurun.
“Para pedagang di pasar mengungkapkan ke Pak Danny maupun ke Pak Azhar, sekarang ini omzet mereka sangat berkurang. Pembeli juga tidak sebanyak dulu,” ujarnya.
Hal ini, kata Asri, jelas menjadi masukan yang sangat berharga bagi pasangan Danny-Azhar yang memang memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Sulsel.
“Fakta yang-ditemukan Danny-Azhar di pasar, mengkonfirmasi bahwa Sulsel sedang tidak baik-baik saja. Ada masalah ekonomi serius pada masyarakat menengah ke bawah. Salah satunya mungkin akibat kinerja pemerintah daerah yang kurang optimal,” jelas Ketua Relawan Perubahan Sulsel itu.
Baca Juga: Pasangan Danny-Azhar Nomor Satu di Pilgub Sulsel
Asri juga mengatakan, beratnya beban keuangan daerah akibat defisit anggaran beberapa tahun belakangan. Akibatnya, pembangunan tidak berjalan dengan lancar.
“Akibatnya, kontribusi ekonomi pembangunan yang-dilakukan pemerintah terasa sangat minim dampaknya masyarakat. Sederhananya, tidak banyak perputaran uang ke masyarakat sehingga daya beli mereka menurun,” terang dia.
Selain itu, Danny-Azhar juga beberapa faktor lain dari aktivitas blusukan pagi ke pasar.
Di antaranya adalah perlunya pemerintah membuat semacam sistem rantai distribusi produk yang efisien dan menguntungkan petani. Selain itu, harus ada kepastian bahwa produk petani atau nelayan dapat terjual dengan harga layak.
“Pada konteks inilah, dalam visi Danny-Azhar, pemerintah akan hadir menjadi off-taker. Pembeli pertama hasil petani dan nelayan dengan harga yang sudah-ditetapkan. Sehingga ada kepastian nilai jual saat mereka panen,” ungkap Asri.
Baca Juga: Pasangan Danny-Azhar Nomor Satu di Pilgub Sulsel
Dengan menjadi off-taker, pemerintah melalui mekanisme tertentu akan membeli langsung hasil produk pertanian maupun nelayan di desa-desa.
“Jadi Danny – Azhar memang akan membangun desa. Konsepnya adalah Sombere and Smart Desa. Sehingga jika bicara visi besar DiA menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan dunia, maka basis ekonominya tentu akan ada di desa-desa,” papar Asri.
Karena itu, pentolan Relawan Anies Baswedan itu mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Selatan untuk mendukung perjuangan Paslon nomor urut 1 untuk memajukan perekonomian Sulsel agar dapat berdaya saing secara global.
“Mari kita dukung dan menangkan Danny – Azhar di Pilgub nanti. Bersama kita wujudkan Sulsel sebagai pusat atau lumbung pangan dunia. Potensi kita sangat besar, terutama di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan maritim. Insya Allah rakyat akan lebih sejahtera,” pungkas Asri. (*)