MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) meminta agar penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Makassar menjadi landasan atau panduan dalam mewujudkan pembangunan yang terencana dan berkelanjutan.
RDTR dia nilai memiliki peran penting dalam menentukan arah pengembangan wilayah. Terutama sebagai dasar dalam menarik investasi.
Munafri menyampaikan hal itu, usai mendengarkan pemaparan materi Peraturan Daerah (Perda) No. 7 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar dari Dinas Penataan Ruang(Distaru), di Balai Kota Makassar, Rabu (5/3/2025).
Munafri menekankan pentingnya memaksimalkan RDTR sebagai landasan investasi di Kota Makassar. Dia merujuk pada arahan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang meminta agar rancangan tersebut menjadi dasar yang jelas dalam menarik minat investor.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Ikuti Peluncuran Indikator IPKD MCP KPK RI Tahun 2025
“Jadi RDTR adalah persoalan penting, sesuai dengan arahan dari Menteri Agraria, supaya rancangan detail ini menjadi dasar untuk orang berinvestasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Munafri menyoroti perlunya kajian mendalam sebelum implementasi RDTR. Dia mengingatkan bahwa penempatan kawasan dalam RDTR bersifat permanen dan tidak dapat di ubah setelah berjalan.
“Jadi menurut saya ini haru-dimaksimalkan, tapi yang paling penting adalah kajian-kajian detailnya harus jalan supaya kita tidak salah tempat, karena kalau ini sudah jalan nggak bisa di ubah lagi,” kata Munafri.
Aspek lingkungan dan budaya juga menjadi perhatian dalam penyusunan RDTR. Dia menegaskan pentingnya mempertahankan jalur hijau serta memperhatikan potensi kawasan cagar budaya agar tidak sembarangan-di bangun.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Panggil 9 Plt Kepala OPD, Bahas Laporan dan Percepatan Program Kerja
“Kita harus memperhatikan yang namanya lingkungan, budaya, jangan nanti bilang bisa dibangun hotel, dibangun apa, ternyata itu cagar budaya,” tuturnya.
Munafri berharap RDTR yang di susun dapat menjadi pedoman pembangunan yang terarah, tanpa menimbulkan kesan semrawut di masa depan. Dia menekankan agar pengembangan wilayah baru tetap sejalan dengan prinsip perencanaan yang baik.
“Ini menurut saya perlu jadi perhatian kita supaya Makassar ini benar-benar di bangun dengan sebuah sistem perencanaan yang baik. Tidak tiba-tiba muncul gedung ini, hotel itu. Tidak boleh begitu, semrawut,” pungkasnya. (*)