MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Makassar, Melinda Aksa secara resmi membuka kegiatan sosialisasi pembinaan rumah sehat dan layak huni yang digelar di Kantor Kecamatan Panakukkang, Selasa (28/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Pokja III TP PKK Kota Makassar yang fokus pada peningkatan kualitas hidup keluarga melalui lingkungan tempat tinggal yang bersih, sehat dan aman.
Acara ini turut dihadiri oleh Camat Panakukkang, Ketua TP PKK Kecamatan Panakukkang, Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar serta para kader TP PKK dari seluruh kelurahan di Kecamatan Panakukkang.
Dalam sambutannya, Melinda Aksa menekankan permasalahan stunting masih menjadi prioritas utama bagi TP PKK Kota Makassar.
Baca Juga: Bangun Sinergitas, Aliyah Mustika Ilham Berbincang Dengan Kepala Lemasmil IV Makassar
Ia menyebutkan bahwa lingkungan tempat tinggal yang sehat menjadi salah satu faktor penting dalam pencegahan stunting, terutama bagi anak-anak di usia tumbuh kembang.
“Rumah sehat dan layak huni bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi juga menyangkut bagaimana kita memperhatikan sanitasi, pencahayaan, sirkulasi udara, dan kebersihan lingkungan. Semua ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan keluarga, terutama ibu hamil dan anak,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, khususnya kaum ibu, dalam memahami cara menangani kehamilan dan kebutuhan gizi anak.
Menurutnya, edukasi seperti ini menjadi bagian dari upaya terpadu dalam mengurangi angka stunting di Kota Makassar.
Baca Juga: Lawan Mafia Tanah, Warga Datangi Polrestabes dan Pengadilan Tinggi Makassar
“Saya berharap melalui sosialisasi ini, para kader PKK bisa menyebarkan informasi secara luas kepada warga. Kita ingin masyarakat tidak hanya tahu pentingnya rumah sehat, tapi juga mampu mewujudkannya di rumah masing-masing,” tambahnya.
Salah satu narasumber kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes, menjelaskan bahwa lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat menjadi penyebab utama berbagai penyakit seperti ISPA, TBC, demam berdarah, dan bahkan stunting.
“Rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan bisa menyebabkan berbagai penyakit yang tidak hanya berdampak pada individu, tapi juga lingkungan sekitarnya. Karena itu, pemerintah mendorong pendekatan kesehatan lingkungan dalam program peningkatan kualitas hunian,” terangnya.
Ia memaparkan empat manfaat utama dari rumah sehat dan layak huni, yaitu mendukung kesehatan fisik, mental, produktivitas, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Kolaborasi Pemkot Makassar dan Hotel MYKO, Beri Bantuan Makan Bergizi Gratis Tiga Bulan Untuk Anak Stunting dan Ibu Hamil
Dalam kesempatan ini, dr. Nursaidah juga menekankan perlunya strategi pembinaan yang menyentuh langsung ke lapisan masyarakat bawah.
“Tujuan pembinaan rumah sehat bukan hanya menciptakan hunian yang nyaman, tapi juga menciptakan masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan. Ini perlu kolaborasi dari semua pihak – pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta,” pungkasnya.
Selain itu, Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Hamna Faisal memaparkan konsep dan strategi penyediaan rumah layak huni. Bagi masyarakat, khususnya untuk golongan berpenghasilan rendah (MBR).
Menurutnya, rumah layak huni harus memenuhi beberapa kriteria dasar. “Kriteria rumah layak huni mencakup struktur bangunan yang aman, akses terhadap air bersih, listrik, sistem sanitasi yang baik. Serta lingkungan yang sehat dan tidak rawan bencana,” jelas Hamna.
Baca Juga: 100 Hari Pemerintahan MULIA Hadirkan Sistem UHC Prioritas, Aliyah Mustika Ilham: Warga Makassar dapat Manfaat
Sementara, Ketua Pokja III TP Provinsi Sulsel, Sri Suro Adhawati juga turut memberikan penjelasan. Tentang pentingnya pemahaman terhadap konsep rumah sehat.
Ia menyebutkan bahwa kriteria rumah sehat terdiri atas tiga aspek yakni fisik dan lingkungan, kesehatan lingkungan. Serta kriteria teknis minimal bangunan.
“Dalam sosialisasi ini kami juga membahas larangan membangun rumah di lokasi yang tidak sesuai. Seperti daerah rawan longsor atau dekat tempat pembuangan sampah. Selain itu, kami memperkenalkan Gerakan Sihijau. Yaitu gerakan Bersih dan Hijau yang bertujuan menciptakan lingkungan tempat tinggal yang asri dan sehat,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, TP PKK Kota Makassar berharap seluruh elemen masyarakat. Terutama para kader PKK, dapat menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan tempat tinggal yang sehat, aman. Dan layak huni bagi seluruh keluarga di Kota Makassar. (*)