“Jadi rencana induk pengembangan tidak hanya dipertanian saja, akan tetapi juga menyasar di perkebunan dan perikanan di semua wilayah kota Palu,” kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
PALU, NEWSURBAN.ID — Wali Kota Palu H. Hadianto Rasyid menghadiri acara pengambilan ubinan/panen padi sawah, penyelenggaraan penyuluhan demplot Balai Penyuluhan Pertanian.
Acara dilaksanakan di Bantaya Anja Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli pada Kamis (23/9/2021) pukul 08.30 Wita.
Turut hadir pada acara tersebut, pejabat dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulteng, Plt Kadis Pertanian dan Kerahanan Pangan kota Palu, kepala BPTP Sulteng. Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulteng, Kadis Perumahan dan Permukiman Kota Palu, pejabat BPS kota Palu, camat dan lurah setempat.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Hadi bersama pejabat pertanian kota dan provinsi lainnya melaksanakan panen padi sawah.
Kegiatan panen padi dengan cara demplot adalah salah satu metode penyuluhan yang efektif. Karena dengan metode ini, petani dapat melihat, mempelajari dan mengerjakan secara langsung penerapan teknologi, inovasi dan hasilnya secara langsung.
Hadi menjelaskan, potensi potensi seperti inilah yang harus dijaga dengan baik dan lebih dikembangkan.
“Jadi rencana induk pengembangan tidak hanya dipertanian saja, akan tetapi juga menyasar di perkebunan dan perikanan di semua wilayah kota Palu,” ungkap Hadi.
Bukan hanya mengidentifikasi setiap potensi yang ada, kata hadi tetapi juga bagaimana menjadikan potensi ini bermanfaat dan bernilai yang outputnya dirasakan oleh masyarakat.
“Kita melihat apa potensi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Sehingga anggaran yang kita gelontorkan untuk pengembangan potensi benar benar termanfaatkan dan tepat sasaran,” tuturnya.
Ia menjelaskan, Perencanaan APBD Kota Palu benar-benar dipersiapkan dengan matang untuk mendukung sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.
“Kalau ini sudah berjalan maka kita harus tahu apa tugas pejabat di Dinas Pertanian, Dinas PU dan Dinas Perindag. Semua wajib mengawalnya dengan baik dan jangan sampai putus ditengah jalan, tentunya dengan perencanaan yang matang,” jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu Hasan Lahinding menyebutkan bahwa Kegiatan panen padi benih padi bersertifikat label ungu atau benih pokok adalah turunan dari benih padi label putih atau benih dasar (bisa dijadikan benih sebar).
“Yaitu Demplot dengan luasan 2 hektar. Lalu mengarah pada desa atau kelurahan mandiri benih. Di mana kelompok sintuvu anja merupakan kelompok calon penangkar benih padi bersertifikat sehingga dapat menyediakan benih padi berkualitas dan bersertifikat untuk Kota Palu,” tuturnya.
Kelurahan Lambara luas baku sawah kurang lebih 75 hektare. Dusun Anja sendiri luasan sawahnya sebesar 50 hektare.
Tahun 2021 kelompok Sintuvu Anja dan kelompok Uwe Sintuvu masing-masing mendapatkan bantuan benih padi dari APBN sebesar 2 ton dan bantuan pupuk Musim Tanam 1 dan Musim Tanam 2 masing-masing 2000 kg untuk NPK dan Urea. (ysf)