LUWU UTARA, NEWSURBAN.ID — Akses jalan menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, tak kunjung membaik. Warga mengeluhkan jalan berlumpur sehingga kesulitan dilalui roda empat, bahkan roda dua untuk mengangkut hasil panen mereka ke ibu kota kabupaten yang menjadi pusat perdagangan.
Akibatnya, biaya untuk mengangkut hasil panen mereka meroket yang berdampak pada rendahnya pendapatan masyarakat, khususnya petani.
Sebagai bentuk “protes” kepada pemerintah terkait kondisi jalan yang belum juga membaik. Awal Bagai, warga Kecamatan Seko, menulis sepucuk surat kepada Gubernur Sulawesi Selatan.
Begini Isi Surat Awal Bagai yang mengunggah di akun facebook miliknya
Kepada Yth :
Bapak Plt Gubernur Sulawesi Selatan
Periode 2018 – 2023
Di –
Tempat.
Teriring Salam Hormat dan Doa kiranya kita senantiasa dalam keadaan sehat.
Kecamatan Seko kabupaten luwu utara terdiri dari 12 desa yang mayoritas masyarakat seko menggantungkan hidup nya melalui bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat seko menjual hasil SDA Nya melalui jasa ojek dan sebagian masi menggunakan Sistem Barter sembako dengan SDA seperti coklat, kopi dan beras organik.
Perputaran Ekonomi di 12 desa saat ini sangat berdampak buruk harga SDA sangat mura dan harga sembako melambung tinggi di sebabkan curah hujan yang tinggi di wilayah kecamatan seko 2 tahun terakhir ini Tahun 2020 – 2021.Tingginya curah hujan menyebabkan infrastruktur Jalur Prov menuju jantung Sulawesi kecamatan seko semakin tidak layak di lalui dan beberapa titik yang longsor dan sangat membahayakan bagi pengguna jalur.
Melalui kesempatan ini izinkan kami masyarakat seko menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan Prov Sulawesi Selatan melalui pembangunan infrastruktur dan program lain nya.
Dalam program berkelanjutan dalam hal ini kami menyampaikan kiranya Pemerintah Prov. Sulawesi Selatan Meningkatkan Perhatian infrastruktur jalur Prov menuju Kec Seko Melalui Pengadaan Alat Berat yang di khususkan pemeliharaan jalur menuju Kec Seko dan tetap melanjutkan pembangunan ruas jalan provinsi di seko sebagaimana termaktub di RPJMD provinsi Sulsel 2018-2023.
Demikian kami sampaikan Aspirasi masyarakat Kec Seko. Atas kerjasama yang baik kami haturkan terima kasih.
Salam Hormat.
Awal Bangai
Sekretaris Yayasan Masyarakat Seko Bersatu( YMSB )
Secara geografis Seko atau Wono di bagi menjadi tiga bagian. Yaitu Seko Padang di bagian paling timur, Seko Tengah, dan Seko Lemo. Daerah Seko berada di dataran tinggi pegunungan “Tokalekaju” yang diapit oleh pegunungan Quarles dan Verbeek. Ia berada tepat di bagian tengah ”huruf K” di Pulau Sulawesi. sehingga dalam sangat tepat kalau Seko di sebut sebagai Jantung Sulawesi.
Secara keseluruhan daerah ini memiliki luas wilayah 2.109,19. merupakan kecamatan terluas dan terjauh dengan jarak sekitar 120 km dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan ini sudah berpenduduk sekitar 14.000 jiwa yang terdiri dari 12 desa yang semuanya sudah beratatus definitif. Kecamatan Seko berada pada ketinggian antara 1.113 sampai 1.485 meter di atas permukaan laut, dengan topografi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit.
Sarana transportasi untuk mencapai Seko dari Kecamatan Masamba dapat dilakukan melalui jalur udara dengan pesawat perintis, atau jalur darat menggunakan ojek. Jalur darat yang di lalui ojek masih berupa jalan tanah yang memiliki banyak rintangan. Seperti lebar jalan yang sempit dan kondisi tanah basah, sehingga cenderung sulit di lalui kendaraan biasa.
Perjalanan menggunakan ojek dapat menghabiskan waktu 2-3 hari. Kesulitan untuk menuju Seko menyebabkan ongkos transportasi menggunakan ojek mencapai Rp 1 juta per orang. (*)