JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Korban gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat bertambah menjadi 9 orang. Sementara lima warga belum di temukan.
Merespons bencana itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) mengunjungi lokasi terkena dampak bencana gempa bumi di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar pada Sabtu (26/2).
Di posko pengungsian warga terdampak gempa Pasaman Barat, Risma berencana menyiapkan lumbung sosial. Lumbung itu, sebagai tempat penyimpanan persediaan barang-barang kebutuhan pokok hingga obat-obatan pada masa tanggap darurat bencana di Sumatera Barat.
“Kami akan siapkan lumbung sosial ke depan. Kenapa kami siapkan, agar masyarakat bisa mandiri jadi tidak tergantung, karena jarak lokasi warga jauh ke kantor bupati,” kata Risma.
Mantan Wali Kota Suraya itu, mengatakan penyediaan lumbung sosial di daerah yang rawan terdampak bencana akan mempercepat dan memudahkan pendistribusian bantuan.
Kata dia, lumbung sosial akan di letakkan di tempat sesuai dengan arahan pemerintah daerah. “Karena mereka yang tahu titiknya di mana,” kata Risma.
Menurutnya, saat ini, mobilisasi bantuan untuk korban bencana membutuhkan waktu. Karena permukiman warga yang terdampak gempa berjarak 15 kilometer dari ibu kota Kabupaten Pasaman Barat di Simpang Empat.
Mensos Risma juga mengunjungi sejumlah warga yang terdampak dan melihat bangunan rumah yang ambruk akibat gempa bumi.
“Untuk warga yang rumanya sudah tidak layak huni, kami akan sediakan tenda dan sejumlah bantuan,” ucap Risma.
Ia juga mengaku, sejauh ini, Kementerian Sosial sudah mengirimkan bantuan bantuan. Bantuan tersebut berupa makanan, minuman, tenda, kasur, selimut, perlengkapan bayi, perlengkapan keluarga, peralatan dapur, pakaian anak, dan pakaian orang dewasa untuk korban gempa di Pasaman Barat.
Pasaman Barat sehari sebelumnya, Juma (25/2) pagi, di guncang gempa dengan magnitudo 6,1, menewaskan orang.
Korban Tewas Bertambah Jadi 9 Orang, Lima Hilang
Update terbaru, korban meninggal dunia gempa Pasaman Barat bertambah menjadi sembilan orang. Selain korban meninggal dunia, juga terdapat lima orang yang belum di temukan hingga Sabtu (26/02) sore.
Rumainur, Kepala Bidang Kedaduratan dan Logistik BPBD Sumbar, mengatakan penambahan korban tersebut berasal dari Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
Lima dari korban meninggal dunia tersebut berasal dari dari Kabupaten Pasaman dan empat orang berasal Kabupaten Pasaman Barat.
Korban tersebut merupakan korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan akibat gempa.
“Iya bertambah satu orang dievakuasi tadi malam, dan satu lagi berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,” kata Rumainur, Sabtu (26/2) di Padang.
Berbeda, Kalaksa BPBD Pasaman, Alim Bazar menyebut satu orang tambahan korban meninggal dunia di Pasaman merupakan laki-laki.
“Saat ini masih ada lima warga di Malampah yang hilang dan tidak diketahui keberadaannya,” ujarnya.
Di perkirakan korban yang hilang ini terbawa arus sungai akibat turunnya sebagian tanah di lereng gunung Talamau ke arah sungai Batang timah di daerah Siparayo, Nagari Malampah, Pasaman Barat.
“Tim gabungan masih terus melakukan pencarian korban hilang,” katanya.
Ia juga mengatakan, hingga saat ini, tim sudah mengevakuasi 75 orang yang mengalami luka berat maupun luka ringan. (bs/*)