JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Anggota G20 diharapkan memiliki indeks untuk mengukur kecakapan dan literasi digital. Presidensi G20 RI menyampaikan dorongan itu, melalui forum Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.
“Kemarin, ketika kita tawarkan ide ini ke negara-negara lain, sebagian besar mendukung,” kata Alternate Chair DEWG dan Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi, Selasa (12/4).
Baca Juga:Â Jadi Narasumber di Road to G20, Danny Paparkan Pertumbuhan Ekonomi Makassar Lewat Digitalisasi
Mengutip Antara, Pengukuran ini kata dia dalam bentuk survei. Hasil survei tersebut akan di publikasikan sehingga negara anggota bisa belajar satu sama lain.
Lebih jauh, hasil survei ini dapat di gunakan untuk pengembangan riset sampai pengambilan kebijakan.
Ia juga mengatkan pengukuran tingkat literasi digital yang di tawarkan Indonesia pada forum DEWG. Mirip dengan apa yang di lakukan Kementerian Kominfo sejak beberapa tahun belakangan.
Baca Juga:Â KPKNL Mataram Lelang Produk UMKM di Sirkuit Mandalika, Dukung Presidensi G20
Kementerian itu, setiap tahun menerbitkan Indeks Literasi Digital skala nasional. Isu kecakapan dan literasi digital merupakan salah satu dari tiga masalah prioritas yang di usung Indonesia dalam forum DEWG Presidensi G20 Indonesia.
Selain indeks kecakapan literasi digital, ia mengatakan Indonesia dalam forum tersebut juga mengusulkan “people centered digital infrastructure”, –pembangunan infrastruktur TIK yang berorientasi pada manusia.
Baca Juga:Â Aksi Mahasiswa 11 April, Amin Rais: Tak Soal di Manapun Tempatnya, Insya Allah Peristiwa Besar
Menurutnya, pembangunan infrastruktur TIK juga perlu di imbangi dengan kesiapan sumber daya manusia menggunakan internet dan teknologi.
“Manusianya (Anggota G20) harus kita siapkan untuk bisa menggunakan internet itu secara positif, produktif dan kreatif,” pungkas Dedy. (cr/*)