JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Pascaaksi 11 April, rumah Koordinator BEM SI (Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia), Kaharudin mendapat “teror”. Rumah orangtuanya di Riau sempat di datangi oleh orang-tak-dikenal (OTK) usai aksi demonstrasi 11 April 2022.
Kaharuddin menduga, orang tersebut ingin membuat khawatir kedua orang tuanya. Ia menceritakan, OTK itu mendatangi rumahnya pada Senin malam (11/4). Namun, saat itu, kedua orang tuanya sedang tidak berada di rumah.
Baca Juga: Demo Mahasiswa 11 April, Kapolri Instruksikan Kawal dengan Humanis dan Waspadai Penumpang Gelap
“Setelah aksi 11 April, ada yang datang ke rumah, tapi orang tua lagi enggak di rumah, bapak atau pun ibu. Cuma tetangga yang lihat,” ujar Kaharudin, Kamis (14/4).
Kaharuddin mengatakan, berdasarkan penuturan tetangganya, OTK itu, sempat menyampaikan kalau Kaharudin tidak ada kabarnya setelah mengikuti aksi di depan Gedung DPR/MPR menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode dan penundaan Pemilu.
Ia menduga, OTK itu memanfaatkan pemberitaan media yang menyatakan bahwa aksi demonstrasi berakhir ricuh.
“Mungkin karena di media di sebut ricuh, padahal kita kan sudah tarik mundur. Jadi, seakan-akan Kahar nih enggak berkabar, padahal saya berkabar terus dengan orang tua,” ujar dia.
Baca Juga: Aksi Demo 11 April: Mahasiswa bersama NGO Antikorupsi Mulai Bergerak
Kaharudin juga menilai, hal tersebut sebagai salah satu bentuk teror baru.
Sebelumnya, akun Instagram Kahar juga sempat di retas sehari sebelum aksi 11 April kemarin.
Menurutnya, selain dia sebagai Koordinator BEM SI, hal tersebut juga di alami oleh sejumlah koleganya. Beberapa mahasiswa sempat di datangi oleh OTK beberapa hari sebelum menggelar aksi.
“Ada juga yang di datangi rumahnya oleh orang-tak-dikenal, tapi sebelum aksi,” paparnya.
Kaharudin menegaskan, dirinya maupun BEM SI tak akan ciut dengan teror baru tersebut. Ia memastikan bakal tetap menentang kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat.
Baca Juga: Tolak Presiden 3 Periode, Mahasiswa UIN Makassar Demonstrasi Tutup Jalan dan Bakar Ban
“Artinya apa yang kita lakukan benar. Jadi, selama itu tidak akan membuat surut perjuangan kita, kita akan maju terus,” tegas Kahar.
“Kita akan tetap terus kritis, karena kita bukan anak kecil yang merengek kepada orang tuanya, ketika dibelikan mainan kita diam. Enggak seperti itu. Mahasiswa, pemuda harus ambil peran terhadap perubahan bangsa dan negara,” kata dia. (bs/*)