LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID — Sambut hari kemenangan setelah berjuang menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu sebulan penuh, warga Desa Timampu, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur menggelar takbir keliling membawa obor.
Seratusan warga tampak berjalan kaki membawa penerangan “jadul” berupa obor. Sambil berjalan, mereka melantunkan takbir menggunakan pengeras suara.
Dengan iringan bedug, membuat lantunan takbir keliling membawa obor terdengar merdu, sejuk. Tradisi tahunan yang sudah dua tahun hilang akibat pandemi Covid-19 merebak, di dunia termasuk seluruh wilayah Indonesia.
Sementara warga yang rindu tradisi tahunan itu pun senang. Mereka menyaksikan di depan rumah atau di emperan rumah masing-masing.
Bila sebelum pandemi, malam takbiran sambut hari kemenangan ramai dengan deru mesin kendaraan roda empat dan roda dua.
Namun, tahun ini, di mana kali pertama di gelar selama pandemi, warga Desa Timampu melakukan dengan cara unik. Jumlah rombongan terbatas, namun pesan mereka bahwa esok pagi akan tiba hari kemenangan sampai ke telinga seluruh warga.
Salah satu warga, Jony, mengaku awalnya pihaknya ragu menggelar takbiran obor keliling mengingat status pandemi belum di ubah menjadi endemi. Namun dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah rombongan dan tidak berlama-lamaan, membuat kegiatan menyambut hari kemengan itu berlangsung aman.
Dulu, di hampir seluruh Indonesia, takbiran memang biasanya dengan cara berkeliling kampung atau kota.
Namun di era modern, takbiran biasa menggunakan kendaraan umum yang dimodifikasi dan dihias dengan berbagai ornamen. Bahkan, mendengarkan alunan merdu MP3 takbiran yang ada.
Takbiran ini memang sudah menjadi tradisi di Indonesia dan tersebar di berbagai wilayah. Bahkan merayakan malam takbiran pun berbeda antar daerah satu dan lainnya. (up)