JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Seorang bule asal Rusia bernama Alina Fazleeva buru-buru meminta maaf usai aksinya foto tanpa busana di pohon kayu putih keramat, Tabanan, Bali membuat geram warga. Ternyata Alina punya bisnis mentereng ini di Bali.
Alina Fazleeva sempat membuat geger gegara postingan instagramnya berupa video dirinya tanpa busana di pohon kayu putih keramat di Pura Babakan, Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan.
Alina sendiri langsung menghapus unggahan miliknya saat aksinya mendapat kecaman dari para netizen. Namun aksinya sudah direkam oleh beberapa netizen.
Aksi Alina dianggap telah mengotori kesucian kawasan tersebut. Alina-dinilai tidak menghormati budaya masyarakat setempat. Pasca kejadian itu, Alina langsung-dijemput pihak Imigrasi Denpasar.
Alina menjalani ritual persembahyangan bersama krama pemaksan atau warga yang menjadi pengempon di pura tersebut.
Pemilik akun Instagram @alina_yogi itu tiba di Pura Babakan sekitar pukul 12.30 WITA. Ia datang bersama teman laki-lakinya dan tripika (tiga pimpinan kecamatan) di Marga.
Baca Juga: Bule Wanita Telanjang di Pohon Pura Babakan Bali Diburu Polisi
Ia langsung masuk ke areal Pura Babakan tempat upacara dilaksanakan. Persembahyangan itu berlangsung kurang lebih 30 menit.
Alina Fazleeva akhirnya menjalani upacara prayascita, pembersihan dan permohonaan maaf secara niskala, Jumat (6/5/22). Ia tidak banyak bicara usai mengikuti upacara tersebut.
Usai melakukan persembahyangan bersama krama pemaksan atau warga yang menjadi pengempon pura tersebut, Warganegara Rusia yang datang bersama teman laki-lakinya bergegas masuk ke mobilnya.
Ia juga tidak banyak memberikan pernyataan. Hanya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bali dan internasional terhadap apa yang dia lakukan.
Ia juga mengaku sangat menghormati tradisi dan keyakinan masyarakat di Bali. “I am so sorry and respect to your traditional. I hope you forgive me (Saya sangat meminta maaf dan menghormati tradisi anda. Saya harap Anda memaafkan saya,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Sosok Bule Wanita Rusia Foto Telanjang di Tempat Suci Bali
Melalui akun Instagram miliknya, Alina Fazleeva juga menuliskan permohonan maaf secara terbuka. Adapun isi pesan Alina Yogi sebagai berikut, “Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Bali dan Indonesia, saya menyesali perbuatan saya.
Saya sangat malu, saya tidak bermaksud menyinggung Anda dengan cara apa pun, sama sekali tidak ada pengetahuan tentang tempat ini.
Saya barusan berdoa di bawah Pohon dan langsung pergi ke kantor polisi untuk menjelaskan kejadian ini dan meminta maaf,”.
Pada laman instagramnya @alina_yogi, Alina Yogi tampak mengunggah foto dirinya sedang melakukan sembahyang di depan pohon kayu putih tempatnya berpose sebelumnya. Dia mengenakan busana lengkap warna putih dan kain berwarna biru.
Baca Juga: Kesaksian Amber Heard: Johnny Memasukkan Botol di dalam Diriku dan Mendorongnya ke dalam Berulang Kali
Perbekel Desa Tua, I Wayan Budiarta Putra sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Namun, ia menduga pengambilan video itu bukanlah terjadi belakangan ini. Melainkan,diambil beberapa tahun lalu.
“Sudah tiang tanyakan ke lokasi juga, mungkin kejadiannya sebelum tiang di pemerintah desa (2019) itu. Mengingat sejak 2019 akhir lalu kamu sudah mulai penataan dan ada penjagaannya,” kata Budiarta mengutip Tribun-Bali, Sabtu (7/5/2022).
Ketua PHDI Bali, Nyoman Kenak mengaku terkejut dengan adanya aksi tak senonoh bule tersebut. “Saya kaget saat sampai di kantor di Jalan Ratna ada pemberitahuan video tak senonoh yang-dilakukan bule. Saya langsung menghubungi Ketua PHDI Tabanan dan beliau juga kaget,” katanya.
Dia pun telah berkoordinasi dengan pihak desa adat setempat dan Polres Tabanan untuk mencari bule tersebut. Hal ini lantaran perbuatan bule tersebut telah menodai kesucian kawasan Pura Babakan. “Yang pasti kejadian ini sudah membuat cemar, leteh,” ujar Kenak.
Kenak mengatakan, pihak Desa Adat Bayan wajib untuk melaksanakan upacara pembersihan kawasan pura tersebut. Selain itu, bule tersebut juga harus bertanggung jawab dengan cara menghadiri prosesi pembersihan dan meminta maaf.
“Minimal di kawasan itu ada pembersihan, secara skala-dibersihkan-dicuci, secara niskala-dibersihkan dengan upakara (upacara). Minta maaflah kepada yang Maha Pencipta atas kejadian itu karena itu semua kelalaian kita,” ungkapnya.
Baca Juga: Isak Tangis Amber Heard di Sidang Melawan Johnny Depp: Dia Adalah Cinta Dalam Hidupku, Dia Juga Hal Mengerikan
Alina Yogi bule Rusia yang nekat foto tanpa busana di pohon keramat di Bali banjir kecaman. Ternyata dia punya profesi mentereng ini.
Kenak pun membenarkan terkait kesucian pohon tersebut. Dia menjelaskan, penentuan kawasan suci sebuah pura terbagi menjadi tiga. Yakni Utama Mandala yang merupakan lokasi utama pura. Kemudian, Madya Mandala yang merupakan halaman pura. Lalu, Nista Mandala yang merupakan lingkungan luar pura.
Sementara, pohon Kayu Putih berusia ratusan tahun tersebut masuk dalam kategori Madya Mandala karena terletak di halaman pura. “Dari tokoh kami yang sudah (berumur) lebih dari setengah abad bilang memang pohon itu sudah berusia ratusan tahun,” terangnya.
Pantas bule foto tanpa busana di pohon keramat di Tabanan buru-buru minta maaf, ternyata dia punya bisnis mentereng. Alina-dikabarkan merupakan seorang investor.
Alina dan suaminya, Amdrei Fazleev (33), datang ke Indonesia pertama kali pada 2020 dan kedatangan kedua pada November 2021. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Denpasar Tedy Riyandi mengatakan maksud dan tujuan yang bersangkutan datang ke Indonesia adalah berlibur dan berinvestasi.
Baca Juga: Mengaku Tak Cinta, Heard Pacaran dengan Elon Musk Untuk Mengisi Kekosongan
“Pasangan suami-istri ini merupakan investor yang mendirikan PT Art Planet Evolution yang bergerak dalam bidang pakaian dan alat musik,” kata Tedy, Jumat (6/5/2022).
Pasangan suami-istri itu tinggal di Cloud Nine Estate, Banjar Desa Keliki, Jalan Rsi Markandya II, Desa Kelusa, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Suami Alina juga berkebangsaan Rusia.
Tedy menuturkan foto Alina tanpa busana itu mendapat perhatian yang luas dari masyarakat. Hal itu karena sangat bertentangan dengan kebudayaan Indonesia. Khususnya Bali, yang memegang teguh adat istiadat dan norma agama.
Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Kantor Imigrasi kelas I TPI Denpasar kemudian melakukan penelusuran pada Rabu (4/5) terkait peristiwa tersebut. Seksi Inteldakim melakukan pengecekan pada sistem keimigrasian dan mendatangi lokasi kejadian untuk meminta keterangan. (bs/ar)