JAKARTA, NEWSURBAN.ID — “Kami menghargai itu, ibarat anak gadis, mungkin-dipaksa ‘menikah’ oleh orang tuanya,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief soal penjajakan Gerindra-PKB.
Ia menganggap penjajakan koalisi antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra ibarat pasangan dipaksa menikah.
Baca Juga: Gerindra Isyaratkan Deklarasi Prabowo Subianto Capres Tahun Ini
Namun, Ia tidak menjelaskan lebih rinci siapa pihak yang memaksa Gerindra-PKB “menikah” atau berkoalisi. Dia juga tak menjelaskan konteks argumennya soal pernikahan paksa PKB-Gerindra.
Andi lalu mengatakan, Demokrat akan memperjelas penjajakan koalisi antara PKB dan PKS ke depannya. Dalam waktu dekat akan ada pertemuan untuk membahas itu.
Baca Juga: Terciduk, Anggota KPU-Bawaslu Terpilih Temui Ketum PKB, Cak Imin: Ada yang Kenal?
“Apakah masih perlu bertemu setelah pertemuan Prabowo dengan Cak Imin? Saya kira tetap menjaga komunikasi minimal,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, kemungkinan PKB ada strategi sendiri soal pilpres.
Baca Juga: Pilpres 2024: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo, Anies dan Jokowi versi Survei PRC-PPI
Partai Gerindra dan PKB sebelumnya, sepakat bekerja sama untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Penjajakan koalisi tidak terbatas. Gerindra dan PKB juga membuka pintu kerja sama dengan partai politik (Parpol) lain.
Baca Juga: Cegah Polarisasi-Hoaks Pemilu 2024, Polri Akan Bentuk Satgas Nusantara
Sementara itu, Demokrat juga tengah menjajaki koalisi dengan PKS dan PKB untuk bekerja sama di Pilpres 2024 mendatang. Koalisi tiga partai ini,diklaim akan-diumumkan dalam waktu dekat. (cr/bs)
