Pacu Pelayanan Publik, Balai Besar KIPM Makassar Tingkatkan Kapasitas Petugas
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Balai Besar KIPM atau BKIPM Makassar tingkatkan kapasitas petugas untuk peningkatan pelayanan publik. Peningkatan kapasitas,dilakukan melalui training petugas pelayanan publik.
“Sebagai salah satu unit kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memberikan pelayanan publik. Dalam penjaminan sistem perkarantinaan ikan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, BKIPM Makassar,dituntut untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” tutur Kepala Balai Besar KIPM Makassar, Sitti Chadidjah.
Berdasarkan hal tersebut, Selasa 21 Juni 2022,dilaksanakan Peningkatan Kompetensi SDM Pelayanan Publik. Temanya “Membangun Budaya Pelayanan Prima di Era Transformasi Digital”. Kegiatan,digelar di Kantor Pelayanan Balai Besar KIPM Makassar, Jl. Inspeksi Bandara Sultan Hasanuddin dan di laksanakan secara tatap muka dan daring.
Baca Juga : Bupati Gowa Apresiasi Launching Buku Catatan Covid-19 Dokter Koboi
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Mutu Karantina tahun 2022. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas petugas pelayanan dengan konsep 3 B (Brain, Beauty, Behaviour).
Dalam arahannya, Kepala Balai Besar KIPM Makassar, Sitti Chadidjah menyatakan pentingnya pelayanan prima dalam rangka menuju pelayanan berkelas dunia.
Hal ini sejalan dengan predikat Balai Besar KIPM Makassar sebagai unit kerja yang telah memperoleh predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Dari Korupsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Kami berkomitmen untuk memberantas korupsi serta meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi dengan meningkatkan kapasitas pegawai menjadi lebih profesional, berintegritas dan melayani” jelas Sitti.
Baca Juga : Kepala Desa Mattiro Bulu Bone Diperiksa Kejaksaan Soal Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa
Adapun narasumber pada kegiatan ini adalah Service Quality Officer Bank Mandiri area Makassar Nursyamsi yang membawakan materi seperti service mindset, costumer experience, komunikasi efektif, komunikasi non verbal dan penampilan serta handling complain.
Selain itu, di lakukan role play dengan simulasi kondisi yang biasa di temukan dalam pelayanan publik. Dengan adanya peningkatan kompetensi ini di harapkan terjadi perubahan paradigma petugas pelayanan dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat. (ayl/ar)