JAKARTA, NEWSURBAN.ID – Aktivitas menambang menjadi lebih “smart” dengan teknologi berbasis Artificial Intelligend (AI) dan Geologging. Penggunaan aplikasi data capturing itulah yang tengah diujicoba oleh PT MIND ID bersama PT Antam Tbk.
“Smart mining untuk mengoptimalkan proses bisnis dan operasional perusahaan. Adalah salah satu komitmen kami,” ujar Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, di Jakarta, baru-baru ini.
MIND ID (Mining Industry Indonesia) adalah BUMN holding industri pertambangan yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk.
Tahun lalu (2021), MIND ID meroket namanya berkat pencapaian laba bersih yang meroket 687 persen menjadi Rp 14,33 triliun, dari Rp 1,82 triliun pada tahun 2020. “Perusahaan terus mendorong lahirnya ide dan inovasi yang membuat proses bisnis industri tambang menjadi lebih efisien, efektif, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambah Hendi.
BISRA 2022
Tak hanya itu, MIND ID juga menorehkan prestasi mengesankan melalui penghargaan yang dapat dari sektor CSR (Corporate Social Responsibility). Penghargaan yang diraih baru-baru ini adalah Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) 2022, untuk kategori The Most Consistent in Community Empowerment Through Integrated Coconut Industry Program.
CSR MIND ID menilai berdampak luas kepada masyarakat. Utamanya, terkait program Industri Kelapa Terpadu yang kembangkan oleh PT Antam Tbk sejak 2018.
Sukses itu akan menjadi benchmark perusahaan-perusahaan tambang grup MIND ID dalam mengelola CRS-nya.
Baca juga: Direksi BUMN Tambang Terkesan Citarum Harum
Seperti yang saat ini tengah kembangkan. Yakni penanaman 300.000 pohon di sekitar Danau Toba untuk tahun 2022. Program itu menjadi komitmen MIND ID melalui PT Inalum (Persero) berkolaborasi dengan lintas sektoral untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan ekologi di Kawasan Danau Toba.
“MIND ID memiliki enam pilar keberlanjutan, nah salah satunya adalah pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon. mengharapkan program ini dapat memperkuat kawasan Danau Toba sebagai salah satu simbol Kawasan Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia,” ujar Hendi Prio Santoso.
Target penanaman 308.148 pohon tahun 2022 terdiri. Atas program Konservasi Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba yang melakukan INALUM sebanyak 130.000 pohon dengan luas sekitar 260 Ha. Dan Program Jasa Pengelola Sumber Daya Alam bersama PJT1 sebanyak 178.148 pohon dengan luas sekitar 445,37 Ha.
Baca juga: Doni Monardo: Inalum Utang Budi kepada Danau Toba
Untuk meningkatkan kesuksesan program, perusahaan juga mengalokasikan 50.000 bibit Macademia. Sebanyak 28.000 bibit telah tersebar ke 7 Kabupaten/Kota. Antara lain Kabupaten Toba, Simalungun, Humbang Hasundutan, Dairi, Samosir, Karo dan Tapanuli Utara. Sementara sisanya akan tersebar kelompok masyarakat yang ada di 7 kabupaten/kota tersebut.
Kolaborasi multipihak pada program pelestarian danau toba menjadi indikator penting terjaganya kawasan Danau Toba. Hal ini sejalan dengan Noble Purpose MIND ID. Yakni We Explore, Sumber Daya Alam, untuk Peradaban, Kesejahteraan dan Masa depan lebih cerah. (*)