BONE, NEWSURBAN.ID — Wacana pemerintah akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bersubsidi menuai aksi protes dari kalangan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Tak ketinggalan HMI Cabang Bone turun aksi atas penolakan kenaikan BBM di Gedung DPRD Bone, Rabu (31/08/2022). Kenaikan harga BBM seperti Pertalite, Pertamax dan Solar.
Walaupun isu kenaikan harga BBM pertanggal 1 september 2022 hari ini akan diterapkan. Namun, belakangan ini kabar bahwa harga BBM batal naik.
Menanggapi hal tersebut sejumlah kader HMI Bone, berkomitmen untuk senantiasa mengawal isu kenaikan harga BBM sebagaimana yang di canangkan oleh Presiden RI.
“Namun, perlu di pahami bersama bahwa sebagai Kader HMI yang merupakan bagian dari pada masyarakat sipil. Yang juga sebagai organisasi perjuangan tidak akan tinggal diam atas tindakan dilakukan oleh pemerintah atas isu menaikan harga BBM bersubsi itu,” tegas kader HMI cabang Bone, Rafli Fasyah, Kamis (1/9/2022).
Baca juga: Ratusan Mahasiswa HMI Bone Gelar Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM
Lanjut katanya, selain mengontrol HMI Cabang Bone terus melakukan pengawasan atas rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM, yang di nilai tidak Pro Rakyat.
“Ketika terdapat agenda kebijakan pemerintah yang tidak Pro Rakyat. Maka tegas saya katakan selaku Ketua Bidang PTKP HMI cabang Bone akan melakukan gerakan kritikan. Karena HMI tidak hanya sebatas Himpunan Mahasiswa Islam tapi HMI adalah Harapan Masyarakat Indonesia,” kata Rafli.
Baca juga: Polda Sulsel Antisipasi Penimbunan dan Kelangkaan di Tengah Wacana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Ia mengatakan walaupun harga BBM bersubsidi tidak ada kenaikan. Rafli kembali menegaskan tetap menempuh jalur Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) ke DPRD. Menurutnya, untuk memastikan alokasi BBM bersubsidi yang tepat sasaran sebagaimana peruntukannya.
“Kami sudah penyampaian surat pemberitahuan ke DPRD, untuk di agendakan RDPU pada tanggal 5 september 2022, mendatang,” ungkapnya. (Fan/*)