EkonomiMetroNews

TP PKK Makassar Ramaikan Pameran Produk UMKM F8 Dengan Olahan Kripik, Abon Hingga Kerajinan Eceng gondok

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — TP PKK Makassar turut ramaikan penggelaran Festival Makassar Internasional Eight Festival (F8) dengan beragam produk UMKM yang dipamerkan di standnya.

Festival F8 Makassar berlangsung selama lima hari mulai dari 23-27 Agustus, di Anjungan Pantai Losari. Ragam produk di pamerkan TP PKK Makassar ramaikan F8 mulai dari olahan kripik pisang, kue jintan, kerupuk tomat, keripik tempe dan sagu.

Baca Juga: 13 Busana Pesta ‘Barbie’ Karya Desainer Filipina Pitnapat di Panggung F8 Makassar

Ada pula olahan abon dari ikan, kepiting, dan beragam bumbu basah olahan khas Makassar seperti coto, pallu basa, dan sop konro.

Pengurus TP PKK Makassar juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memamerkan produk kerajinan tangan. Seperti tas samping wanita dan keranjang yang terbuat dari eceng gondok yang di padukan dengan berbagai corak kain sutra.

Baca Juga: Band Sugar Daddy dan Home Project Hibur Masyarakat di Penutupan F8 2023

Berbagai produk UMKM binaan TP PKK dari berbagai kecamatan tersebut di bandrol mulai dari harga Rp10.000 hingga Rp300.000.

Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, mengatakan momentum ini sebagai kesempatan untuk lebih mengenalkan produk-produk lokal. Baik itu kuliner ataupun kerajinan.

Baca Juga: Jenis-Jenis Material Kursi Makan Beserta Kelebihannya

Apalagi Festival F8 ini merupakan pesta rakyat tahunan terbesar yang tidak hanya di datangi oleh masyarakat Makassar. Namun puluhan negara dan pengunjung asing sangat antusias mengikuti Festival F8.

“Tahun ini kita banyak di datangi negara asing selah satunya melalui Festival F8 ini. Kita harap dapat semakin mengglobalkan produk UMKM kita khususnya kepada pengunjung dari luar kota dan luar negeri,” kata Indira.

Baca Juga: Rekomendasi Sepatu Adidas Putih Terbaik Untuk Pria

Olehnya Indira berharap lewat Festival internasional F8 ini, bukan hanya Kota Makassar yang semakin mengglobal, namun juga kuliner hingga budaya Makassar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button