BONE, NEWSURBAN.ID — Penerimaan SPMT Surat Perintah Melaksanakan Tugas para guru PPPK terus menyoal terkait adanya dugaan pungutan liar guru PPPK oleh oknum K3S. Pungutan tersebut tak berdasar.
Menurut Asmarjun salah satu aktivis Desa yang juga pemerhati pendidikan sangat menyayangkan dengan adanya pungutan liar guru PPPK oleh oleh pihak K3S di Bone.
Baca Juga: Penerjun Payung Rider 3 Kostrad Tampil Memukau, Bupati Bone: Ini Momen Langka
“Ini banyak guru yang menghubungi dan mengadu ke saya kalau pihak K3S membuatkan surat pernyataan suka rela dalam pembayaran penerima SPMT waktu itu. Menurut saya ini lucu dan menilai semua ini hanya akal-akalan saja yang sudah terencana,” terangnya.
Asmarjun mengatakan apa yang-dilakukan oleh pihak K3S tersebut seolah-olah tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sehingga mereka membuatkan format tanda tangan sukarela dan memanggil semua guru PPPK untuk bertanda tangan dan di photo.
Baca Juga: Tiga Warga Bone Di tangkap Terkait Kasus Penyalahgunaan Obat Psikotropika, Polisi Amankan 1.213 Obat Daftar G
“Ini kan namanya pemaksaan secara halus..Padahal sebenarnya, tidak mesti P3K tersebut-dikumpul untuk-diberikan SPMTnya. Ini hanya akal-akalan saja agar mereka bisa memanfaatkan menarik pungutan dari PPPK. Bahkan, parahnya konsumsi saat mereka pertemuan hanya roti dan air minum tidak ada yang lain,” kata Asmarjun.
Karena itu, dengan tegas meminta kepada pihak APH untuk segera menindaki hal ini. Dan tidak memberikan ruang kepada K3S untuk mengaburkan perbuatan dugaan pungli yang mereka lakukan kepada P3K.
Baca Juga: Wakil Bupati Bone Segera Mengusut Dugaan Pungli Oknum K3S
“Nah kalau memang ini sukarela tidak mungkin semua P3K mengeluarkan rata-rata Rp. 50 Ribu sampai 70 per orang,” tambahnya. (fan)