GOWA, NEWSURBAN.ID — Sejumlah permainan tradisional digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Gowa (HJG) ke-702. Di antaranya A’ Longga dan Galah Asin atau Galasin. Lomba ini diperuntukkan bagi jajaran ASN lingkup SKPD Pemerintah Kabupaten Gowa, di Lapangan Upacara Kantor Bupati Gowa, Kamis (10/11).
Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gowa, Rivan Maulana Ibrahim mengatakan, perlombaan permainan tradisional ini sebagi upaya menjaga kelestarian budaya lewat permainan-permainan tradisional agar tetap terjaga di tengah perkembangan modernisasi.
“Jadi dengan adanya kegiatan ini yang diikuti oleh para ASN maka kita bisa menyampaikan ataupun mungkin menceritakan kepada anak-anaknya sehingga permainan ini dapat terjaga terus di masyarakat,” kata Rivan.
Baca juga: Lestarikan Budaya Daerah, Lomba Angngaru Meriahkan Rangkaian HJG Ke-702
Selain itu, kata Rivan, kegiatan ini untuk memupuk rasa kebersamaan dan kekompakan. Di antara para ASN khususnya lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa.
“Karena metode pertandingan seperti yang kita lihat bagaimana mereka bekerjasama dalam satu tim. Sementara untuk permainan A’Longga sendiri melihat bagaimana ketahanan dan kegigihan dari peserta,” ujarnya.
Untuk peserta lomba sendiri, panitia penyelenggara telah menyurat ke seluruh SKPD untuk melakukan pendaftaran. Sehingga memang di khususkan untuk internal SKPD Pemerintah Kabupaten Gowa.
“Ada beberapa SKPD yang ikut walaupun tidak terlalu banyak akan tetapi sudah sangat meriah untuk pelaksanaannya. Untuk A’longga itu ada kurang lebih 15 SKPD yang mendaftar. Dan untuk kegiatan Galah Asin atau Galasin yang kurang lebih 12 SKPD untuk Kategori Putra dan Putri,” terang Rivan.
Baca juga: Lomba Menyanyi Lagu Daerah Antar Pejabat Pemkab Gowa Meriahkan HJG ke-702
Sementara itu, M Rizky Rachmad, Salah satu staf Sekretariat Pemerintah Kabupaten Gowa menuturkan permainan ini penting untuk digelar setiap tahun. Tujuannya, agar anak muda yang lahir di zaman millenial juga memiliki pengetahuan terkait permainan tradisional daerah.
“Lomba semacam ini bagus, apalagi untuk seumuran saya yang masih muda harus tahu jenis-jenis permainan tradisional. Agar kelak permainan semacam ini tidak terlupakan. meskipun zaman berganti tapi permainan seperti ini harus tetap ada,” ujar Rizky. (VH/*)