JK: Jangan Usir Anak-Anak Yang Ribut di Masjid

BONE, NEWSURBAN.ID — “Jangan usir anak-anak yang ribut di masjid,” pesan Ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) kepada pengurus masjid.

Menurut JK masjid harus lebih ramah terhadap anak agar mereka mau ke masjid untuk belajar sholat dan mengaji.

JK khawatir apabila pengurus masjid terlalu keras terhadap anak, yang terjadi justru anak semakin jauh dari masjid. Pesan itu ia sampaikan saat memberi sambutan pada acara peresmian perluasan pembangunan masjid raya bukaka, kecamatan tanete riattang Kab. Bone, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga: Resmikan Masjid Raya Watampone Jusuf Kalla: Saya Memilik Banyak Kenangan di Sini

Pengalaman tidak terlupakan perlakuan pengurus masjid pernah dialami JK Ketika dirinya masih kanak-kanak. JK mengisahkan saat itu ia masih duduk di kelas 3 atau 4 SD. Saat melaksanakan salat isya di Masjid Raya Bone, JK bercanda dengan dengan temannya sesama anak-anak. Tidak lama kemudian marbot masjid datang menarik kuping JK dan menyeretnya keluar masjid.

“Ada pengalaman yang tidak pernah saya lupakan terkait masjid, saat kelas 3 dan kelas 4 SD mau salat di masjid ini. Namanya kita masih anak-anak jadi kita sedikit ribut. Lalu datang paddoja (marbut) jewer telinga saya dan suruh saya keluar bersama teman-teman,” ungkap JK.

“Sekarang ini, untuk pengurus masjid kalau anak ke masjid supaya di layani dengan baik. Karena di situlah dia mulai belajar agama. Kalau pun agak ribut sedikit yah di pisah-pisahlah jangan di usir kayak saya dulu,” sambungnya.

Suara Masjid Jangan Saling Melampaui

Dalam sambutannya JK juga berpesan agar suara masjid tidak saling melampaui antara satu dengan yang lainnya. Apalagi jarak antara satu masid dengan masjid lainnya di Indonsia sangat berdekatan. Sehingga suaranya kadang bertabrakan dan menimbulkan polusi suara.

“Sebagai ketua Dewan Masjid saya menyampaikan bahwa speaker masjid jangan terlalu besar. Kita saling menghormati satu sama lain. Ini suara masjid jangan saling melampaui akhirnya kita dengar suara pengajian tapi tidak dipahami,” pesannya.

Baca Juga: Senja di Rumah Gadang Mufidah Jusuf Kalla

JK juga meminta agar pengurus masjid tidak memutar suara pengajian dini hari mengingat saat itu orang-orang sedang beristirahat. JK menceritakan pengalamannya ketika berkunjung dan mengingap di tanah kelahirannya, Bukaka.

Menurut JK pengurus masjid jam 4 subuh sudah mengaktifkan speaker masjid dan mendatangkan suara dari segala penjuru.

“Saya waktu terakhir datang ke sini (Bukaka) jam 4 sudah di hantam kita dengan suara-suara. pa6dahal anak-anak mau pergi sekolah ada yang mau kerja. Ini padoja (marbot) dia piker lebih keras lebih bagus. Karena seluruh masjid melakukan hal yang sama akhirnya kita tidak tau apa itu yang kita dengar. Untuk itu pak Bupati tolong di atu. Silakan mengaji tapi turunkan volumenya agar tidak saling melampaui biar lebih syahdu,” pesan JK. (*)

Exit mobile version