BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID — Saat ini Tim Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tengah melakukan Survei Akreditasi kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Andi Sulthan Daeng Radja. Tahap pertama survei akreditasi ini dilakukan secara daring (dalam jaringan) sekaligus sebagai pembuka pelaksanaan survei.
Selaku pemilik rumah sakit Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf mendapat kesempatan pertama di wawancara secara daring tim akreditasi KARS. Yang terdiri dari 3 orang yaitu dr. Suriah Tjegge, MHA, FISQua, Dr. dr. Azwar Amir, Sp.U, FISQua, dan Ns. Lussy Sidonya Kambey, S. Kep, M. Kes. Saat wawancara, Bupati Bulukumba di dampingi Sekretaris Daerah, Muh. Ali Saleng, Kadis Kesehatan, Umrah Aswani, dan Direktur RSUD, dr. Rizal Ridwan, serta turut hadir anggota DPRD, H. Safiuddin, di aula rumah sakit, Senin 19 Desember 2022.
Dr. Suriah mengapresiasi kehadiran dan kesediaan Bupati Bulukumba untuk diwawancarai oleh tim akreditasi. Kehadiran orang nomor 1 Bulukumba ini, katanya membuktikan komitmen pimpinan daerah Bulukumba untuk melihat rumah sakitnya menjadi lebih baik. Dan berkembang ke depan. Ia pun menanyakan dua hal kepada Bupati, yaitu terkait tenaga kesehatan status kontrak di rumah sakit. Untuk di angkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK), dan komitmen pemerintah daerah. Dalam memberikan suntikan anggaran ke RSUD Andi Sulthan Daeng Radja.
Baca Juga: Peringati HKN ke 58, RSUD Bulukumba Gelar Jalan Santai
Menanggapi hal tersebut, Andi Utta sapaan akrab Bupati balik mengapresiasi dengan adanya survei akreditasi tersebut. Menurutnya survei ini menjadi wadah evaluasi kinerja rumah sakit sehingga bisa lebih baik dan kompetitif. Dengan rumah sakit lainnya, baik swasta maupun rumah sakit milik pemerintah.
Terkait tenaga kesehatan kontrak, bahwa pihaknya mendorong SDM tenaga kesehatan rumah sakit bisa lebih baik. Memiliki standar keilmuan melalui serangkaian tes pada saat perekrutan PPPK.
“Jika ingin menjadi PPPK harus mengikuti seleksi meski sudah mengabdi beberapa tahun. Perekrutannya mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan anggaran,” ungkapnya.
Adapun anggaran rumah sakit, kata Andi Utta tetap menjadi perhatian untuk memberikan alokasi sesuai kebutuhan. Seperti dengan OPD lainnya, pihak rumah sakit membuat perencanaan anggaran untuk kemudian dibahas bersama DPRD dan pembahasan APBD setiap tahunnya.
Baca Juga: RS Universitas Hiroshima Jepang Jajaki Kerja Sama RSUD Bulukumba
Sementara itu, dr. Azwar Amir lebih menyarankan Bulukumba menjadi salah satu daerah rujukan penanganan pasien. Yang di padukan dengan potensi wisata Bulukumba. Ia berharap ke depan, Bulukumba menghadirkan rumah sakit wisata.
“Selain berobat, orang juga melakukan wisata, karena memang Bulukumba memiliki potensi wisata alam itu,” pintanya.
Usai sesi wawancara dengan pemiliki rumah sakit, masing-masing tiga orang tim akreditasi KARS ini melakukan telusur implementasi kepada jajaran RSUD. Yang di bagi pada tiga bidang, yaitu bidang manajemen, bidang medis dan bidang keperawatan. Para tim akreditasi ini juga akan melakukan kunjungan langsung ke rumah sakit selama dua hari pada Selasa-Rabu 20-21 Desember 2022.
Terpisah, Direktur RSUD, dr. Rizal Ridwan Dappi optimis akreditasi paripurna bintang lima yang diperoleh tahun 2018 dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Baca Juga: RSUD Bulukumba Siapkan Terobosan: Bentuk Tim Terpadu Optimalkan Pelayanan Kesehatan
“Akreditasi ini di lakukan setiap 4 tahun sekali. Sehingga kita pun optimis status paripurna ini dapat di pertahankan setelah kita melakukan berbagai pembenahan,” ungkapnya.
Pihaknya, lanjut dr Rizal tengah melakukan berbagai pembenahan fasilitas untuk kenyamanan pasien dan pengunjung. Paling baru, jalanan dan halaman parkir sudah diaspal laston sehingga tidak lagi berdebu. Begitu pula ruang lobby utama tempat pendaftaran di perluas. Sehingga pasien dan pengunjung lebih lapang dan nyaman berada di rumah sakit.
Untuk di ketahui Akreditasi bertujuan untuk Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit; Meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit; Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi; Mendukung program pemerintah di bidang kesehatan. (*)