MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Spanduk berisi peringatan untuk OPM dan underbow terpasang di dekat kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) di Makassar. Pada spanduk itu tertulis, “Kami Peringatkan !!! OPM dan Underbow nya Jangan Coba Mengusik NKRI”.
Saat awak media mengkonfirmasi salah satu warga yang bermukim di dekat kampus UIT di jalan Rappocini itu mengatakan spanduk itu ada sejak pagi tadi Senin (16/1/2023)
“Sejak pagi tadi pak, sudah ada spanduk itu,” sebut Husni.
Baca Juga: Serangan KKB Masih Terjadi Meski Komnas HAM Sudah Temui Panglima OPM dan Nyatakan Siap Berdamai
Dia pun mengatakan sepertinya spanduk itu mengingatkan atau memberi pesan kepada pemerintah agar tidak memberi ruang kepada mereka yang pro Organisasi Papua Merdeka atau OPM.
Terpisah Humas Pengurus Daerah Pemuda Panca Marga (PPM) Sulawesi Selatan mengatakan spanduk itu bentuk pesan kepada pemerintah pusat agar lebih tegas terhadap kelompok-kelompok pendukung papua merdeka yang di motori oknum mahasiswa asal papua yang cenderung mendukung OPM.
“Kalau saya melihat spanduk itu pesan buat pemerintah. Terlepas siapa yang melakukan itu kami belum tau siapa yang membuat pesan itu,” kata Jurubicara PD PPM Sulsel, Umar Hankam. Senin (16/1/2023) di Makassar.
Baca Juga: Andi Sudirman Berikan Santunan Ahli Waris Korban Penembakan KKB asal Selayar
“Dari berbagai platform media sosial dan pemberitaan belakangan ini kan kita bisa melihat bagaimana KKB membantai para pekerja masyarakat sipil di sana yang mencari nafkah. Lalu mereka menuduh bagian dari spionase TNI-Polri. Dengan cara seperti itu yang mereka katakan agar terlepas dari tuduhan pelanggaran HAM,” tutur anak pejuang Trikora ini.
Dia pun berharap pemerintah lebih tegas atas pelanggar hukum. Baik senjata api ilegal maupun tindakan Korupsi yang diduga dilakukan gubernur papua Lukas Enembe.
Baca Juga: 10 Orang Tewas Dibantai KKB Papua, Tiga Warga Sulsel
“Di makassar saja mereka ini masif melakukan aksi-aksi yang jelas-jelas mendukung Papua Merdeka dan OPM. Kami hanya berharap Pemerintah dan aparat TNI-Polri. Serta peran masyarakat lewat Ormas di Makassar jangan memberi ruang sedikit pun kepada mereka ini yang berlindung di kebebasan demokrasi,” tegas Umar.
“Kami hanya berharap merek oknum mahasiswa yang berupaya mendukung Papua Merdeka dapat di hukum berat. Tanpa pandang bulu baik itu oknum mahasiswa asal Papua dan atau mereka mahasiswa non papua yang ikut bagian menentang Pemerintah dan Negara,” tegas Umar yang juga Wakil Komandan Korps Resimen Yudha Putra XXIV PD. PPM Sulsel.
Kelompok-kelompok garis keras di Papua seperti TPN-PB OPM, UMLWP, WPCL, KNPB, AMP. Kelompok ini, mendapat sokongan para tokoh dan aktivis berhaluan keras. Mereka terus memanas-manasi situasi. Bahkan mengajak melakukan aksi boikot dan aksi bakar-bakaran yang tidak jelas tentunya membawa dampak negatif dan kesengsaraan untuk warga Papua. (um-up)