GOWA, NEWSURBAN.ID — Kementerian Pertanian atau Kementan usulkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menerima penghargaan Presiden Republik Indonesia berupa Gelar Tanda Kehormatan (GTK) Satyalancana.
Usulan tersebut bukan tanpa alasan. Kementan menganggap orang nomor satu di Gowa ini berkontribusi terhadap kemajuan pertanian Indonesia. Khususnya, di Kabupaten Gowa dalam meningkatkan produksi jagung.
“Sebagai apresiasi atas kerja keras, dedikasi dan kontribusi bagi pertanian Indonesia khususnya di Kabupaten Gowa, Kementan mengusulkan beliau untuk mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia berupa tanda kehormatan Satyalancana,” ungkap Perwakilan Kementerian Pertanian, Agustini Irmawati saat melakukan verifikasi lapangan, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Rabu (15/3).
Dia mengaku, untuk mendapatkan penghargaan itu, tentu memiliki sejumlah proses dan tahapan yang harus dia lewati. Salah satunya tahapan presentasi dan verifikasi lapangan.
Baca Juga: Bupati Adnan Sebut Rencana Pembangunan 2024 Gowa Fokus Tuntaskan RPJMD
“Hari ini kita hadir untuk mendengar presentasi dari Bapak Bupati Gowa sebagai salah satu calon penerima tanda kehormatan Satyalancana. Di mana nanti tim akan memutuskan berdasarkan hasil verifikasi, apakah akan menerima Satyalancana Wira Karya atau Satyalancana Pembangunan,” sebut Agustini.
Di tempat yang Ketua Tim Verifikasi Penyiapan Keputusan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Biro Gelar, Tanda Jasa. Dam, Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negar, Gian Martika Kuswandi mengatakan, dalam mengajukan usulan untuk mendapatkan Satyalancana memiliki persyaratan. Salah satunya harus ada usulan dari kementerian atau lembaga terkait sesuai dengan bidangnya.
“Karena ini di bidang pertanian maka pengusul dari pak bupati adalah Kementerian Pertanian. Sehingga hari ini kita melakukan verifikasi lapangan untuk memvalidasi data dan fakta. Yang merupakan usulan dari kementerian apakah sudah sesuai dengan di lapangan atau tidak,” katanya.
Tak hanya itu, dalam pengusulan ini, Bupati Gowa juga harus mendapatkan surat klarifikasi dari empat instansi yaitu BIN, KPK, Polri dan Kejagung.
“Artinya ini sudah clear ke empat catatan dari instansi tersebut dan tinggal selangkah lagi pak bupati bisa mendapat anugerah Satyalancana atas usulan Kementan,” tambahnya.
Baca Juga: Gowa Masuk 16 Besar Penilaiaan Penghargaan Pembangunan Daerah
Ia menyebutkan, Satyalancana Pembangunan di berikan kepada mereka yang berjasa terhadap negara dan masyarakat dalam lapangan pembangunan negara. Atau dalam lapangan pembangunan suatu bidang tertentu. Artinya adanya inovasi dalam proses atau cara, atau metode dan perbuatan membangun dalam suatu bidang tertentu berupa fisik yang tampak oleh mata.
Sedangkan, Satyalancana Wira Karya adalah berjasa dalam memberikan dharma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia. Sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.
“Kedua penerima Satyalancana ini, inovasinya harus sudah dirasakan manfaatnya oleh instansi, masyarakat, komunitas, kelompok dan entitas tertentu,” jelasnya.
Sementara Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyampaikan dalam presentasinya bahwa pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar. Dalam peningkatan ekonomi di Kabupaten Gowa dan menjadi program prioritasnya di periode keduanya bersama Wabup Gowa, Abd Rauf Malaganni.
Keseriusan itu terlihat dengan meningkatnya produksi jagung dalam tiga tahun terakhir. Di tambah dengan inovasinya melalui hormon pertumbuhan yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Baca Juga: Sekda Kamsina Optimis Gowa Swasembada Bawang Merah
Di mana Kabupaten Gowa menjadi penghasil jagung terbesar ketiga di Sulsel dan peningkatan produksi. Di barengi dengan peningkatan pendapatan petani itu sendiri. Termasuk melalui uji coba hormon pertumbuhan yaitu Auxin, Sitokinin dan Giberelin yang menunjukkan hasil signifikan.
“Hasil produksi dari sistem ini menunjukkan peningkatan yang sangat baik atau menjadi 2 sampai 3 tongkol pertanaman. Dan produksinya meningkat dari 6 ton per hektare menjadi 10 ton per hektare,” sebutnya didampingi Wabup Gowa, Abd Rauf Malaganni.
Salah satu hal yang mempengaruhi peningkatan tersebut yaitu adanya penggunaan hormon pertumbuhan. Di mana peningkatan nyatanya dari yang semula satu tongkol pada tanaman menjadi dua sampai tiga tongkol per tanaman. Bahkan petani mulai mengembangkan ZPT sendiri di dampingi oleh penyuluh dan dan sudah mulai memproduksi hormon tumbuh tersebut. Dengan memanfaatkan tumbuhan dan sampah organik sekelilingnya.
Tak hanya itu, pemerintah Kabupaten Gowa juga memiliki Integrated Farming berbasis jagung. Pengembangan kawasan integrated farm ini berada di dua lokasi yakni Desa Manjapai, Kecamatan Bontonompo dan Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu.
“Kegiatan yang dilakukan yaitu mengintegrasikan sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Seperti sektor pertanian berupa tanaman jagung, kacang-kacangan, cabai serta beberapa tanaman perkebunan. Kemudian di sektor peternakan diberikan bantuan 1000 ekor itik petelur. Serta sektor perikanan 2 unit kolam ikan sistem bioflok untuk budidaya ikan nila,” tambah Adnan.
Karena itu, ia berharap melalui inovasi-inovasi tersebut dapat meningkatkan keterampilan petani dalam meningkatkan produksi usaha tani jagung. Dan pendapatan para petani yang berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat.
Usai melakukan presentasi, Bupati Adnan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Kamsina bersama tim melakukan verifikasi lapangan di Desa Manjapai Kecamatan Bontonompo. (nh/up)