LUWU, NEWSURBAN.ID – Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Padri Nur Padelang mengatakan Dinas Pendidikan Luwu, sudah menginstruksikan Kepala Sekolah yang sekolahnya kebanjiran untuk memindahkan lokasi ujian.
“Kami sudah instruksikan agar Kepala Sekolah memindahkan lokasi ujian siswa ke tempat yang lebih aman dan representatif,” imbuh Andi Padri.
Andi Padri juga menyampaikan bahwa, siswa harus dalam keadaan tenang atau tanpa gangguan apapun dalam menjalankan ujian sekolah.
“Toh, kalau tidak ada lokasi yang representatif untuk ujian sekolah. Kami juga menyampaikan agar kepala sekolah menunda ujian sekolah. Kalau tidak ada tempat lain yang refresentatif, kami sudah instruksikan agar kepala sekolah menunda ujian. Itu demi kenyamanan dan menjaga kesehatan, serta keselamatan anak-anak kita,” harap Andi Padri.
Baca juga: Walaupun Sekolahnya Terendam Banjir, Siswa SDN 668 Pompengan Luwu Tetap Lakukan Proses Belajar
Sebelumnya, banjir merendam Desa Pompengan Tengah dan Pompengan Pantai, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (11/5/2023) pagi.
Akibatnya, siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 668 Pompengan Pantai tidak dapat mengikuti ujian penilaian akhir tahun (PAT). Meski sehari sebelumnya yakni Rabu (10/5/2023) sempat dilaksanakan meski dalam kondisi ruang kelas tergenang banjir.
Ketinggian banjir di sekolah tersebut mencapai satu meter di halaman sekolah sehingga guru terpaksa harus rela dalam kondisi basah ke sekolah. Begitupun siswanya, bahkan sebagian menggunakan rakit untuk bisa sampai ke sekolah maupun ruang kelas.
Baca juga: Banjir Rendam Pemukiman Warga dan Sekolah di Luwu Timur, Siswa SDN 236 Laoli Diliburkan
Kepala Sekolah SDN 668 Pompengan Pantai, Nasrah mengatakan kondisi sekolah hari ini tidak memungkinkan untuk melaksanakan PAT karena ruang kelas masih tergenang banjir setinggi setinggi 40 sentimeter.
“Pada hari Selasa (8/5/2023) anak anak tidak PAT karena guru tidak bisa tembus ke sekolah akibat air banjir menggenangi jalan dan arusnya deras dan disini juga tinggi air,” kata Nasrah saat dikonfirmasi Kamis (11/5/2023) siang.
Lanjut Nasrah, siswa sempat mengikuti PAT meski dalam kondisi air tergenang dalam ruang kelas pada Rabu (10/5/2023) kemarin.
“Siswa sempat mengikuti PAT tapi kami lihat keadaan kayaknya siswa tidak mampu menyelesaikan dua tes ujian PAT, jadi hanya satu mata pelajaran saja. Hari ini Kamis (11/5/2023) karena ada penyampaian dari Korwil bahwa kalau memang masih ada air dalam ruang kelas maka tidak usah dilaksanakan karena kasihan anak-anak terendam kakinya,” ucap Nasrah.
Baca juga: Basmin Mattayang Sebut Gubernur Andi Sudirman Paling Peduli Kondisi Luwu
Menurut Nasrah agar pelaksanaan PAT berlangsung, pihaknya akan meminta kantor desa untuk digunakan.
“Kami meminta kantor desa untuk digunakan PAT besok semoga bisa berjalan. Jumlah siswa kami yang mengikuti PAT sebanyak 6 orang,” ujar Nasrah.
Nasrah mengatakan akibat banjir yang menggenangi sekolah SDN 668 Pompengan Pantai, sejumlah buku dan meja masih tergenang yang mengakibatkan kerusakan.
“Buku-buku yang berada di rak tatakan 1 dan 2 tergenang sehingga banyak yang rusak. Termasuk meja, kursi dan bangku sempat terbawa air. Tapi syukurlah sudah-ditemukan warga dan sudah ada di sekolah,” tutur Nasrah. (*)