LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID — Seorang pelaku Muh. Saddillah yang tinggal di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan tindakan kekerasan kepada seorang perempuan sampai saat ini bebas berkeliaran.
Meski keluarga korban Suci Novita (22) melaporkan kasus ini di Polsek Wotu, Luwu Timur, Selasa 02 Mei 2023 lalu. Namun pelakunya sampai saat ini belum ditangkap.
Ayah Korban Tagwa mengaku sudah terhitung 14 hari dilaporkan kasus ini, sampai saat ini pihak polsek belum memberikan kabar atas perkembangan atas kasus kekerasan yang ditimpah anaknya. Polisi hanya terkesan tinggal diam.
“Kalau ditanya pihak polsek. Dia hanya bilang kepada kami, polisi sedang memburuh pelaku. Hanya perkataan itu sering kita dapatkan,” katanya, Rabu 17 Mei 2023.
Tagwa mengatakan, awalnya, pelaku ini sering datang ke rumah dan makan di rumahnya. Dirinya tidak menyangkah pelaku Saddilllah ini melakukan kekerasan terhadap anak perempuannya.
Lanjutnya, atas tindakan pelaku, anaknya masih mengalami rawat jalan di rumah. Menurutnya, anak mengalami dislokasi atau bergesernya tulang panggul sebelah kiri akibat mendapatkan perlakuan kekerasan. Setiap hari anaknya berjalan dengan pincang, hingga korban mengalami kesakitan di malam hari.
Baca juga: Terekam CCTV, Seorang Perempuan Jadi Korban Kekerasan di Wotu Luwu Timur
“Setiap malam itu, anak saya teriak kalau malam karena mengalami kesakitan panggulnya sebelah kiri,” ungkap Taqwa sapaan akrab Dg Matterru ini.
Dg. Matterru, menyayangkan sikap Polsek Wotu, terkesan tidak serius atas laporan masyarakat. Sampai saat ini pelaku bebas berkeliaran.
“Kami pihak keluarga paham dengan hukum. Makanya, kami ini melaporkan ke pihak polsek untuk ditangani. Namun apa terjadi sekarang Polsek Wotu, terkesan tebang pilih karena kami orang kecil dan tak punya apa-apa,” tuturnya.
“Jika nantinya, pelaku tidak ditangkap. Kami pihak keluarga turun langsung mencari pelaku. Dan jangan salah kami, kalau kami tidak percaya lagi dengan pihak polisi. Bisa dikata percuma lapor ke polisi,” tambah Dg. Matterru.
Sementara, di konfirmasi, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Luwu Timur, Firawati mengatakan sudah menerima atas laporan keluarga korban kekerasan dalam toko Handphone di Wotu. Katanya, sudah mengunjungi dua kali korban dan keluarga korban.
“Sudah dua kali saya ke rumahnya dan mengambil keterangan dan kronologis kejadian hingga mendapatkan tindakan kekerasan. Kondisi pada korban cukup memprihatikan,” ujarnya, Rabu 17 Mei 2023.
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria Wotu Luwu Timur Ini Lakukan Tindakan Kekerasan
Setelah di ambil keteranganya, Firawati mengaku, korban sudah dilakukan Ultrasonografi medis (USG) di rumah sakit. Lanjutnya, karena pelaku sempat menendang korban dibagian perut hingga sekarang mengalami sakit.
“Korban juga mengalami picang ketika berjalan. Tapi kami belum melakukan pemerikasaan, dikarenakan alat fhoto toraks di rumah sakit lagi rusak. Untuk sementara waktu kami terus pantau diduga korban, selain itu sembari tunggu alat untuk fhoto toraks di rumah sakit membaik,” katanya.
Terpisah, Kapolsek Wotu, AKP Mujahir, di konfirmasi mengatakan Polisi saat masih memburuh pelaku. “Kami masih, memburuh pelaku,” singkatnya, Rabu 17 Mei 2023. Ditanya, apa menjadi kendala pihak polsek Wotu, sampai saat ini belum menangkap pelaku? Namun, tiba-tiba teleponnya di matikan.
Sebelumnya, Suci Novita (22) mendapatkan kekerasan di tiga tempat. Yang pertama sebuah pengadaian dengan cara di tampar dan ditendang. Kemudian, lokasi kedua di Alfamart korban diperlakukan hal yang sama oleh pelaku.
Di lokasi ketiga, sebuah toko handphone di jalur dua wotu. Korban mendapatkan kekerasan lagi dengan cara di tendang bagian perut. Kemudian ditendang bagian paha, sehingga mengalami pergeseran tulang panggul korban.
Bahkan, korban sempat akan dimasukkan api rokok ke dalam mulutnya. Korban pun tak berdaya, sehingga terbaring di aspal. Korban minta tolong dengan penggunan jalan sehingga pelaku berhenti.
Tidak sampai di situ, korban masuk ke dalam toko handphone, untuk meminta tolong. Apa terjadi kedua penjaga toko handphone hanya melonggo melihat korban mendapatkan kekerasan.
Kedua penjual tersebut tidak menggubris permintaan tolong perempuan itu. Mereka hanya lanjut melayani pembeli lain. Setelah beberapa saat saling tarik menarik, akhirnya pelaku mengangkat korban untuk membawanya keluar toko.
“Minta tolong ka kasian. Ini orang mau sakiti ka, saya ini perempuan,” katanya yang terekam Closed Circuit Television (CCTV). Video pun viral.
Motif dari kekerasan-dilakukan oleh pelaku, karena-ditolak cintanya. Dari situ, pelaku dengan nekat melakukan tindakan kekerasan. Pelaku juga membawa kabur uang korban sebesar Rp 230.000 rupiah. (*)