BONE, NEWSURBAN.ID — Aksi pengeroyokan di Kampus Unismuh (Universitas Muhammadiyah) oleh sekelompok mahasiswa kepada seorang mahasiswa yang mengenakan pakaian hitam memuai kecaman. Aksi Pengeroyokan di kampus Unismuh Makassar yang berada di Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Senin (29/05/2023) viral di berbagai media Sosial.
Pelaku pengeroyokan tersebut mahasiswa tersebut tampak menanyai korban. Lalu kemudian beramai-ramai menganiaya hingga korban terlihat terjatuh ke lantai. Bahkan saat terjatuh, terlihat korban masih di aniaya oleh para pelaku.
Korban di ketahui bernama Erwin yang merupakan mahasiswa jurusan Agrobisnis, Fakultas Pertanian, Unismuh Makassar. Korban berasal Desa Bune Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Tidak Tepat Sasaran, Ketua KEPMI Bone Minta Pemda Segera Merehab Asrama I KEPMI Bone
Tindakan tersebut sangat tidak terpuji karena selain Erwin yang menjadi korban pengeroyokan, juga Aldi Wirandi yang merupakan mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia.
“Teman saya juga di keroyok bernama Aldi. Dia sedang di dalam kelas kemudian didatangi oleh para pelaku,” ungkap Erwin kepada Jurnalis.
Erwin juga menyebut bahwa beberapa terduga pelaku sempat ia kenali dan membenarkan bahwa mereka merupakan mahasiswa Unismuh.
“Ada yang bernama Riki anak PBSI angkatan 2021, dan juga ada Wawan jurusan Manajemen angkatan 2017. Sedangkan yang lain tidak sempat saya perhatikan karena memakai penutup wajah,” sebutnya.
Baca Juga: Cukup Memukau, Milad ke-17 KEPMI Bone Tampilkan Karya Seni Spektakuler
Sementara Ketua Kepmi Bone Taro Ada Taro Gau Periode 2011-2012 Abdul Muhaimin, berharap. Agar para pelaku yang dalam aksi pengeroyokan tersebut dapat di amankan sebelum ada gerakan tambah.
“Meminta untuk aparat penegak hukum untuk segera menangkap semua pelaku yang terlibat dalam aksi itu. Termasuk provokator di balik pengeroyokan tersebut,” ungkapnya, Rabu (31/05/2023).
Selain itu dia juga menekankan kepada pihak kampus agar semua mahasiswa yang terlibat dalam pengeroyokan itu di keluarkan dari kampus.
“Itu sudah merusak citra nama baik kampus Unismuh Makassar. Agar hal serupa tidak terjadi lagi semua mahasiswa yang terlibat agar di DO dari kampus. Itu sebagai pelajaran kepada mahasiswa yang lainnya,” pungkasnya. (fan)