Target 'Pecah Telur', Ketua DPC PKB Toraja Bertarung di Dapil 5
MAKALE, NEWSURBAN.ID — Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Tana Toraja, Ismail Solle, ikut meramaikan bursa calon legislatif (caleg) DPRD Tana Toraja dari dapil 5.
Dapil ini meliputi Kecamatan Rembon, Rantetayo, dan Malimbong Balepe. Ismail yang pernah bekerja sebagai jurnalis ini didorong oleh PKB untuk merebut satu kursi di dapil tersebut.
Periode lalu, dapil ini memiliki alokasi lima kursi, di antaranya direbut Golkar, Nasdem, PDIP, Hanura, dan Demokrat.
“Dapil 5 ini memang berat. Perjuangan juga cukup alot. Jadi memang butuh kerja keras. Semua kandidat caleg punya potensi besar. Sehingga, kita butuh kerja ekstra untuk merebut satu kursi,” ungkapnya.
Baca Juga: Daftar Bacaleg, PKB Tana Toraja ke KPUD Naik Pete Pete
Menurutnya, kerja-kerja ekstra yang dilakukan selama ini dimulai dari pengenalan melalui pemasangan atribut PKB secara massif hingga ke pelosok desa.
Selain memantapkan komposisi caleg, dia juga tetap berjuang membangun strategi dengan mengamati dan memetakan basis data pemilih.
Menurutnya, peluang untuk mendapatkan kursi di dapil 5 masih terbuka lebar jika kerja-kerja politik ini dilakukan secara teliti dan seksama dengan melibatkan keluarga dan teman-teman.
“Target kita di PKB ‘Pecah Telur’. Kita berusaha membangun potensi di setiap dapil dengan mendorong semua caleg untuk bergerak. Dan intinya tidak ada yang mustahil, asal kita berjuang meski dengan kondisi sangat terbatas,” ujar mantan jurnalis yang pernah meraih penghargaan dari Unicef sebagai Jurnalis Peduli Anak dan Perempuan ini.
Baca Juga: PKB Luwu Timur Resmi Daftar Bacaleg ke KPU, Sunawar Arisal: Target Satu Fraksi di DPRD
Meski menaarget ‘Pecah Telur’ dari DPP PKB, lanjut dia, PKB Toraja berharap meraih satu hingga tiga kursi DPRD Tana Toraja.
“Target itu kan gratis. Kita bisa bermimpi namun itu bisa kita raih dengan membangun kondisi dan komposisi caleg yang realistis. Keterbatasan bukan menjadi alasan untuk tidak bekerja,” jelas Ismail yang pernah bekerja sebagai konsultan Media untuk beberapa kandidat di pilkada dan pemilu ini.
Soal kendala teknis, Ismail secara pribadi mengungkap kesulitannya dalam merekrut caleg. Selain itu, berbagai kendala dan masalah sangat banyak yang ia hadapi menghadapi Pemilu ini.
Dia mengungkapkan, membangun PKB dan menyatakan bertarung sebagai caleg hanya bermodal semangat karena kondisi pas-pasan. Beruntung, tambah dia, semua internal PKB dari bawah sampai ke atas semuanya peduli.
“Saya sangat bersyukur karena kepedulian banyak orang di PKB. Namun, sebagai putra Toraja, itu cukup menjadi modal dasar untuk meyakinkan keluarga dan teman-teman. Semoga semua bisa mendukung dengan hasil maksimal. Intinya kita bekerja saja meraih suara sebanyak-banyaknya. Soal dapat kursi itu hanya bonus,” pungkasnya. (*)