MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi kembali melakukan Grebek stunting di dua puskesmas di Kecamatan Biringkanaya, Sabtu (19/08/2023). Hal itu, dia lakukan sebagai salah satu upaya percepat penurunan angka stunting di Kota Makassar.
Grebek stunting telah menjadi agenda rutin dari Wakil Wali Kota Makassar di setiap akhir pekan, bentuk komitmen dan keseriusan mempercepat penurunan angka stunting di Kota Makassar.
“Grebek stunting kita lakukan setiap akhir pekan, dan kali ini kita berkunjung ke Puskesmas Sudiang dan Puskesmas Bulurokeng yang berlokasi di Kec Biringkanaya sekaligus memberikan makanan tambahan bagi anak stunting,” tuturnya.
Baca Juga:Â Fatmawati Rusdi Apresiasi Paskibra HUT ke-78 Kemerdekaan RI
“Komitmen bersama untuk mempercepat penurunan angka stunting di karenakan kesadaran bersama. Bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan anak cucu kita. Sehingga menjadi tugas bersama untuk menyehatkan mereka, kemudian mencerdaskannya,” kata Fatmawati Rusdi di hadapan ibu-ibu yang memiliki anak bayi dan balita.
“Berbagai upaya kita lakukan, namun apapun program dari pemerintah, jika orang tua kurang perhatian tidak akan berhasil,” katanya lagi.
Kepala Puskesmas Sudiang, dr. H Anwar Umar, M.Kes, menyampaikan untuk wilayah kerja di Puskesmas Sudiang hingga saat ini telah terjadi penurunan stunting sebesar 10 persen. Dan akan terus di lakukan upaya percepatan-percepatan.
Baca Juga:Â Fatmawati Rusdi: Perayaan HUT ke-78 RI Tampilkan Kekompakan Elemen Masyarakat Makassar
Sementara itu untuk wilayah Puskesmas Bulurokeng, yang mencakup 2 kelurahan yakni Kelurahan Bulurokeng dan Kelurahan Untia. Jumlah anak stunting tersisa 22 anak, yang sebelumnya terdapat 30 anak.
Di dua puskesmas ini, anak-anak yang terdata stunting tidak di temukan anak yang mengalami gizi buruk. Namun terdeteksi memiliki berat badan rendah ataupun tumbuh kembang yang tidak sesuai dengan usia.
“Beberapa anak mengalami berat badan rendah saat lahir. Sehingga program percepatan penurunan stunting di berikan bukan hanya kepada ibu-ibu yang telah memiliki bayi/balita. Namun juga di berikan sejak dini kepada para remaja calon ibu, saat mengandung. Hingga 1.000 hari kelahiran,” tutur Kepala Puskesmas Bulurokeng, dr Ansi Nirman Hauritama. (*)