NewsSulteng

Sekda Irmyanti Hadiri Penandatanganan Serah Terima 18 Sekolah Satu Puskesmas Proyek Petra-UNDP di Sulteng

PALU, NEWSURBAN.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palu Irmayanti, mewakili wali kota menghadiri acara penandatanganan serah terima 18 Sekolah dan 1 Puskesmas Proyek Petra-UNDP di Provinsi Sulteng (Sulteng).

Pelaksanaan kegiatan inisiasi BNPB Pusat Kerja sama Jerman, KFW, Bappenas ini, di hotel Aston pada Senin (24/06/2024). Hadir mendampingi Sekda Kota Palu Irmayanti, Kalak BPBD Kota Palu Presley Tampubolon.

Di kesempatan tersebut hadir langsung Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB Pusat, Johny Sumbung. Perwakilan Direktorat Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas, Diah Lenggogeni.

Baca Juga: Wali Kota Palu Beberkan Kompleksitas Permasalahan Pembangunan Perkotaan di Silaturahmi Akademik FEB Untad

Perwakilan Direktorat Evaluasi, Akuntasi dan Setlemen, Kementerian Keuangan, Ilham Nugroho, Gubernur Sulawesi Tengah, yang-diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulteng, Fahrudin Yanbas.

Bupati Donggala, yang-diwakili Sekretaris Daerah Kab. Donggala, Rustam Effendi, Bupati Sigi, yang-diwakili plh. Sekretaris Daerah Kab Sigi, Selvy, Bupati Parigi Moutong, yang-diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kab. Parigi Moutong, Adrudin Nur.

Perwakilan UNDP Indonesia, Kepala Unit Rekonstruksi dan Resiliensi, Christian Usfinit, Kepala Bappeda provinsi dan kabupaten/kota:

Kalaksa BPBD provinsi dan kabupaten/kota, Kepala Dinas Pendidikan dan Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, 12. Kepala BPKAD provinsi dan kabupaten kota, Perwakilan dari Unit Kerja dan biro biro di BNPB.

Baca Juga: Pansus Rehab Rekon DPRD Palu Pertanyakan 94 Unit Huntap Di keluarkan

Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB Pusat Johny Sumbung di kesempatan tersebut menyebutkan bahwa pemerintah dan berbagai pihak secara bersama berkolaboratif telah menjalankan berbagai upaya untuk pemulihan pascabencana Gempabumi, Tsunami dan likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Permasalahan kebencanaan merupakan sesuatu hal yang sangat komprehensif dan multi dimensi dan merupakan tanggung jawab semua pihak. Hal itu, memerlukan sinergi dan kolaborasi yang harmonis antar pemangku kepentingan. Sehingga prioritas penanggulangan bencana dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

Proyek UNDP PETRA dengan pendanaan dari pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW) ini adalah salah satu bentuk dukungan pemulihan pasca bencana. Ini merupakan salah satu bentuk nyata implementasi konsep pentahelix dalam penanganganan bencana.

Pada pertemuan hari ini,dilaksanakan penandatanganan BAST (Berita Acara Serah Terima) Proyek UNDP PETRA dari UNDP ke BNPB di Sulawesi Tengah. Yang mana telah selesai di bangun. Yaitu 19 fasilitas sosial (SD, SMP, SMK, Puskesmas, Rumah Sakit). Di mana nantinya akan dilanjutkan penandatanganan BASTO (Berita Acara Serah Terima Operasional) dari BNPB kepada Pemerintah Daerah. Agar semua fasilitas tersebut dapat segera dimanfaakan oleh masyarakat terdampak bencana.

Baca Juga: Kota Palu Raih Penghargaan Terbaik TPID Awards 2024

Dia mengharapkan nantinya pemerintah daerah dapat berkomitmen untuk menjaga dan memelihara seluruh fasilitas yang terbangun tersebut. Sehingga bisa bermanfaat dalam jangka panjang dan dapat membantu masyarakat pulih dari bencana dan menjadi lebih Tangguh. Serta menuntaskan semua kewajiban adminitrasi serah terima aset dari BNPB kepada Pemerintah Daerah.

“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada UNDP dan pemerintah Jerman melalui proyek hibah KFW atas konstribusinya dalam keikutsertaan pelaksanaan pemulihan di Sulawesi Tengah,” kata Johny Sumbung.

Seperti yang kita ketahui, saat ini keterlibat pemerintah pusat dalam penanganan bencana cukup besar. Kepedulian dan keseriusan Pemerintah Indonesia terhadap masalah bencana sangat tinggi dengan dibuktikan dengan penganggaran yang signifikan. Khususnya dalam proses rehabilitasi rekonstruksi yang manfaatnya telah dan sedang kita rasakan bersama.

Namun dengan seiring berjalannya waktu, arah kebijakan penanggulangan bencana kedepan dilaksanakan oleh daerah sebagai ujung tombaknya. BPBD harus berperan aktif dalam perencanaan pembangunan daerah sehingga penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah menjadi terpadu, terstruktur, terarah dan terukur.

Baca Juga: Wali Kota Palu Berdialog dengan Warga di Sejumlah Kelurahan

Sebagai informasi, kegiatan pemulihan di Sulawesi Tenga juga masuk dalam Prioritas Nasional pada RPJMN 2020 2024. Maka tidak menutup kemungkinan pemulihan sektor lain yang belum terpenuhi dapat masuk dalam perencanaan OPD terkait.

“Sebagai negara yang rawan bencana kita harus bersiap dalam menghadapi ancaman bencana. Baik itu gempa yang berulang maupun tsunami yang akan terjadi nantinya. Perlu peningkatan kewaspadaan dan peningkatan kapasitas ketangguhan masyarakat dalam menghadapi setiap ancaman bencana,” jelasnya.

“Semoga kita ini tetap dapat menjaga akuntabilitas dan sinergitas antara semua pemangku kepentingan. Sebagai upaya bersama dalam pemulihan pascabencana di wilayah terdampak bencana,” harapnya.

Sementara itu, Sekda Kota Palu Irmayanti, menyampaikan bahwa moment ini menjadi kebanggan bagi semua stakeholder. Terutama yang terlibat dan menyaksikan peristiwa yang kelak akan-dikenang oleh orang di kemudian hari. Setelah lebih dari 5 tahun pasca bencana alam Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi di Kota Palu, satu persatu sarana dan prasarana luluh lantak. Kini, sudah bisa kembali terbangun dan berfungsi. Bahkan dengan kualitas dan performa yang jauh lebih baik, dari sebelum terjadinya bencana.

Baca Juga: Kota Palu Tampilkan Peserta Karnaval Nusantara Terbanyak di Rakernas Apeksi XVII Balikpapan

“Kami wajib mengenang dan tidak melupakan semua pihak yang telah berjasa. Membuat Kota Palu hari ini, bisa terbangun dengan jauh lebih baik. Sebegaimana yang sering di sebutkan sebagai Build Back Better and Saver,” kata Irma.

Khususnya untuk UNDP PETRA yang sudah terlibat dari proses perencanaan partisipatif, penataan komunitas terdampak. Dan verivikasi bersama pembangunan proyek yang dilakukan di Kota Palu yang terdiri dari SMPN 14 Palu, SDN 21 Palu, SDN Pengawu, TPA Kawatuna dan RS Anutaputra,

“Kerja kolaborasi tersebut, alhamdulillah bisa menghadirkan, suatu performa bangunan infrastruktur. Harapan kita, bukan saja berfungsi ideal sesuai peruntukannya tapi bisa menjadi role mmode/ tahapan pelaksanaan pembangunan. Karena rangkaian prosesnya yang berjalan, terjaga dan termonitoring secara baik,” tuturnya.

Menurutnya, pelaksanaan pembangunan infrastrutkur pendidikan dan Kesehatan. Serta pelayanan umum yang terbangun di Kota Palu, menumbuhkan kesadaran. Bahwa pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana, tidak hanya sekadar membangun kembali infrastuktur yang rusak. Tetapi juga sebagai upaya membangun kembali harapan, pola pikir dan metodo kerja yang tangguh dan sensitif terhadap berbagai isu kebencanaan.

“Pembangunan infrastruktur pasca bencana, memiliki tingkat kesulitan yang lumayan pelik. Mulai dari awal penentuan dan pemilihan lokasi, kontraktual pembangunan, penyiapan regulasi dan persyaratan teknis. Sampai proses penandatangan berita acara serah terima operasional pada hari ini,” urainya.

Baca Juga: Temui Wali Kota Hadi, PLN UP3 Palu Bahas Program CSR

“Hanya karena ketulusan dan kerjasama saling bercaya, serta semangat pantang menyerah. Dan kesabaran semua pihak baik UNDP PETRA, masyarakat terdampak serta pemerintah baik pusat maupun daerah dan tak lupa bantuan dari Allah semata. Sehingga semua bisa terlaksana,” imbuhnya.

Ia mengaku, pembangunan sekolah, sarana kesehatan dan infrastruktur umum yang terbangun saat ini, telah menjadi prioritas. Dalam rangka percepatan pembangunan pasca bencana alam di Sulawesi Tengah.

“Semoga yang di serah terimakan hari ini selanjutnya dapat di kembangkan menjadi sarana yang berkesesuain. Dengan kebutuhan masyarakat yang resilince dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunan KFW sebagai Donor, UNDP PETRA, pemerintah pusat. Baik Bappenas dan BNPB, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan semua pihak yangn terlibat. Baik secara langsung maupun tidak langsung atas terlaksananya kerjasama ini.

“Semoga simbiosa mutualisme ini, kedepannya bisa terus di pertahankan. Sehingga Build Back Better and Saver dapat benar benar terwujud di Kota Palu,” pungkasnya. (ysw/*)

Baca Berita dan Artikel Lain di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button