POSO, NEWSURBAN.ID – Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, ajak Pemerintah Kabupaten Poso dan kabupaten/kota lain, badan usaha, dan stakeholder berlokaborasi perangi stunting di tingkat desa.
Gerakan itu, untuk lebih memperkuat program penurunan stunting di Sulawesi Tengah, khususnya di desa di Kabupaten Poso.
Ajakan itu, juga untuk lebih pemperkuat gerakan penurunan stunting di Kabupaten Poso. Di mana prevalensi stunting kabupaten poso berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 sebesar 24,6 persen. Angka itu, turun sebesar 2,1 persen dari tahun 2021.
Baca Juga:Â Sapa Kepala Desa Se Sulteng, Gubernur Rusdy Paparkan Prestasi dan Program Unggulan
Namun demikian angka itu, berbeda dengan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Di mana, kabupaten poso merupakan salah satu dari 6 kabupaten yang mengalami peningkatan prevalensi stunting pada tahun 2023. Data SKI mencatat prevalensi stunting kabupaten poso tahun 2023 sebesar 26,5 persen.
“Ini tentunya harus menjadi perhatian serius bagi kita semua, khususnya pemerintah kabupaten poso,” ujar Gubernur Rusdy Mastura. Hal itu ia sampaikan pada kegiatan inovasi desa siap gencar aman stunting, di Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Senin (2/9/24).
Rusdy juga menyampaikan pencegahan dan penanganan stunting adalah kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak. Baik itu perangkat daerah dan pemangku kepentingan lain. Seperti dunia usaha, akademisi dan organisasi profesi. Kesemuanya memiliki tugas sama dalam mendukung terbentuknya generasi cerdas, produktif, sejahtera dan mandiri, dengan tag line “siap gencar dan aman”.
Baca Juga:Â Gubernur Rusdy dan Rektor Untad Teken MoU Pengembangan Pendidikan
Gubernur Rusdy berpesan kepada semua pihak untuk terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan. Menurutnya, pendidikan mengenai pola makan sehat, sanitasi yang baik. Serta pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah langkah-langkah yang harus-dilakukan oleh setiap keluarga.
“Maka dari itu dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Kita dapat memerangi stunting dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. Mari kita jadikan desa tambarana ini sebagai contoh dalam pelaksanaan program inovasi desa,” ajak Rusdy Mastura.
Sementara kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Sandra Tobondo, menyapaikan, pemenuhan kreteria kabupaten/kota sehat,. Per juli 2024, dari 170 desa dan kelurahan yang ada di Kab. Poso, ada 142 desa dan kelurahan yang masuk dalam kategori open defecation free (ODF).
Selain itu, lanjutnya, Kabupaten Poso dia harapkan untuk mengawal dan meningkatkan cangkupan partisipasi masyarakat. Untuk menimbang balita dan pemeriksaan ibu hamil.
Baca Juga:Â Gubernur Rusdy Mastura Dampingi Jokowi Resmikan 4 Bandara
“Semoga dengan kegiatan ini, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, bisa berkolaborasi. Untuk perangi stunting melindungi anak-anak kita menjadi anak yang cerdas dan sehat, terutama di desa,” pungkasnya.
Gubernur Rusdy di dampingi Bupati Poso Verna Gladies Merry Inkiriwang, menyerahkan beberapa bantuan simbolis. Bantuan itu, dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Antara lain: Pembangunan MCK Personal, pembangunan MCK tangki septik individual. Juga padat karya tunai desa sanitasi, bibit durian dan binih jagung, seragam sekolah. Dan, paket pangan murah bergizi.
Selain Bupati Poso, turut hadir pada kegiatan itu, Kepala OPD Provinsi Sulawesi Tengah. Para kepala OPD Kabupaten Poso, camat se-Kabupaten Poso, Kepala Desa Tambarana, Dewan Adat, Tokoh Masyarakat, dan stekholder terkait. (bap/ysw/*)