NasionalNews

Kabinet "Gemuk" Merah Putih Prabowo-Gibran: 53 Menteri/Kepala Badan dan 56 Wamen, Efektifkah?

JAKARTA, NEWSURBAN.ID – Jumlah kementerian di Kabinet “Gemuk” Merah Putih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Rakat (Prabowo-Gibran) sebanyak 53 Menteri/Kepala Badan dan 56 wakil menteri sehingga totalnya 109. Jumlah itu bertambah dari 34 pos Menteri/Kepala Badan.

Bertambahnya jumlah kementerian itu tidak lepas dari langkah DPR dan pemerintah yang telah merevisi UU Kementerian Negara.

Salah satu poin penting dalam UU itu mengatur presiden memiliki kebebasan penuh untuk menambah jumlah kementerian sesuai kebutuhan.

Padahal sebelumnya, dalam Pasal 15 UU Kementerian Negara membatasi jumlah kementerian paling banyak 34 institusi.

Memang, setiap negara mempunyai susunan kabinet pemerintahan berbeda sesuai aturan yang berlaku. Selain aturan hukum, jumlah menteri dalam setiap negara tergantung pada keputusan Presiden atau kepala negara.

Karena itu, banyak sejumlah negara dengan wilayah tidak luas dan jumlah penduduk sedikit memiliki banyak menteri. Bahkan ada negara yang memiliki menteri kabinet mencapai seratus lebih.

Baca Juga:Β Prabowo-Gibran Unggul Telak Hasil Hitungan Enam Lembaga Survei

Negara Sri Lanka, memiliki 107 Menteri sekaligus negara dengan kabinet menteri terbesar di dunia. Itu, terjadi selama masa jabatan kedua Mahinda Rajapaksa sebagai Presiden pada 2010.

Kabinet ini memiliki 107 menteri yang 67 di antaranya menteri kabinet, dan 40 lainnya menteri negara bagian atau menteri tanpa portofolio. Meskipun menteri tanpa portofolio, tetapi mereka tetap menerima hak istimewa yang sama dengan menteri kabinet. Rajapaksa mempertahankan kabinet “gemuk” ini, meski menguras uang pajak warga negara.

Lalu, Pakistan 76 Kementerian. Secara keseluruhan, pemerintahan Pakistan saat ini memiliki 13 partai politik di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Pemerintahan Pakistan memiliki 76 menteri federal, termasuk menteri negara bagian, penasihat, dan asisten khusus. Beberapa tindakan pertama dari pemerintahan baru ini adalah memperkenalkan lebih dari 100 amandemen undang-undang untuk melumpuhkan proses hukum terhadap dinasti yang berkuasa dan sekutunya. Meskipun pernah memiliki jumlah kabinet yang membengkak, tetapi di bawah pemerintahan Shehbaz Sharif tetap paling banyak.

Selanjutnya, Afrika Selatan 77 Menteri/Wamen. Negara ini, sebelum pemilihan umum, Kabinet Presiden Afrika Selatan saat ini, Cyril Ramaphosa, memiliki 30 kursi menteri. Lalu, kursi tersebut bertambah menjadi 32. Kemudian, beberapa jabatan memiliki dua wakil menteri, sehingga jumlahnya bertambah menjadi 43.

Baca Juga:Β Calon Wali Kota Makassar Andi Seto Asapa Hadiri Pelantikan Presiden Probowo di Istana Negara

Saat ini, menurut eksekutif yang meliputi menteri dan wakil menteri, presiden dan wakil presiden memiliki 77 menteri. Ramaphosa bermaksud mengurangi jumlah menteri tersebut, tetapi malah bertambah.

Negara India memiliki 71 Menteri. Itu berbanding terbalik dengan slogan favorit Menteri Narendra Modi, ‘pemerintahan minimum, tata kelola maksimum”.

Dengan cabinet gemuk, dalam masa jabatan ketiganya kali ini, dengan tekanan politik koalisi dan kebutuhan memperkuat perwakilan dari negara-negara inti Partai Bharatiya Janata (BJP). Namun hal itu telah ia kesampingkan.

Saat ini Modi melantik 71 menteri, termasuk 30 menteri kabinet, 5 menteri negara (penanggung jawab independen), dan 36 menteri negara. Dari 30 menteri kabinet ini, hanya tiga yang berasal dari India Selatan.

Indonesia di Bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, membangun Kabinet Gemuk, dengan jumlah pos kementerian/lembaga 53.

Efektifkah, atau Malah Menggembosi Anggaran Pembangunan dari APBN?
Jumlah Menteri/Wakil Menteri kabinet Prabowo Subianto, terbilang gemuk, hampir setara dengan negara-negara dunia ketiga lainnya.


Jumlahnya bertambah dari dari 34 pos menjadi 53 Kementerian/Badan Setingkat Kementerian. Setiap kementerian memiliki Menteri dan Wakil Menteri. Total menteri/kepala lembaga dan wamen sebanyak 109. Ini adalah kabinet paling gemuk di dunia. Sehingga,dipastikan Kabinet Prabowo akan menguras anggaran besar dari APBN yang seharusnya bisa untuk anggaran pembangunan.

Berikut Daftar 53 Menteri/Kepala Badan Kabinet Gemuk Merah Putih Prabowo-Gibran:

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: Budi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan: Yusril Ihza Mahendra
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Pratikno
Menteri Kordinator infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan: Agus Harimurti Yudhoyono
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat: Muhaimin Iskandar
Menteri Koordinator Bidang Pangan: Zulkifli Hasan
Menteri Sekretaris Negara: Prasetyo Hadi
Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
Menteri Luar Negeri: Sugiono
Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Agama: Nasaruddin Umar
Menteri Hukum: Supratman Andi Agtas
Menteri HAM: Natalius Pigai
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Agus Andrianto
Menteri Keuangan: Sri Mulyani
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu’ti
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi: Satryo Soemantri Brojonegoro
Menteri Kebudayaan: Fadli Zon
Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
Menteri Sosial: Saifullah Yusuf
Menteri Ketenagakerjaan: Yassierli
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia: Abdul Kadir Karding
Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perdagangan: Budi Santoso
Menteri ESDM: Bahlil Lahadalia
Menteri Pekerjaan Umum: Dody Hanggodo
Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
Menteri Desa: Yandri Susanto
Menteri Transmigrasi dan Percepatan Kawasan Timur Indonesia: M. Iftitah Sulaiman
Menteri Perhubungan: Dody Purwagandhi
Menteri Komunikasi dan Digital: Meutya Hafid
Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni
Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Nusron Wahid
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas: Rachmat Pambudy
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Widyantini
Menteri Badan Usaha Milik Negara: Erick Thohir
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: Wihaji
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Hanif Faisol Nurofiq
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Rosan Roeslani
Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi
Menteri UMKM: Maman Abdurrahman
Menteri Pariwisata: Widianti Putri
Menteri Ekonomi Kreatif: Teuku Riefky Harsya
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Arifah Choiri Fauzi
Menteri Pemuda dan Olahraga: Ario Bimo Nandito Ariotedjo
Jaksa Agung: Sanitiar Burhanuddin
Badan Intelijen Negara: Muhammad Herindra
Kepala Staf Kepresidenan: AM Putranto
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan: Hasan Nasbi
Sekretaris Kabinet: Teddy Indra Wijaya

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button