Diserang Fitnah Politik Uang di Toraja, Begini Respons Kubu Danny-Azhar
PINRANG, NEWSURBAN.ID – Suasana politik di Toraja memanas setelah kubu Danny-Azhar (DiA) menjadi korban fitnah terkait dugaan praktik politik uang yang dilakukan atas nama timnya.
Juru Bicara Danny-Azhar, Asri Tadda, dengan tegas meminta agar lawan politik berhenti melakukan taktik licik atau”playing victim”. Dan, kembali ke jalur politik yang bersih serta benar.
“Insaflah, kembalilah ke jalan yang benar,” ujar Asri saat lawatan kampanye DIA di Ajatappareng, Kamis (13/11/2024) petang.
Baca Juga: Soal Banjir di Makassar, Jubir DIA: Tak Sekalipun Danny Menyebut Nama atau Menyalahkan Pendahulunya
Asri menyatakan bahwa Tim Hukum DiA tengah menyiapkan pelaporan dugaan fitnah dan praktik politik uang tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Langkah hukum ini diambil sebagai respons atas serangan yang berupaya merusak reputasi Danny-Azhar di mata masyarakat Toraja.
“Kami tidak akan tinggal diam. Tim hukum telah bergerak cepat untuk menangani fitnah ini. Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam menjaga integritas demokrasi,” ujar Asri merespons serangan fitnah Politik uang yang mengatasnamakan Danny-Azhar di Toraja.
Baca Juga: Bantah Klaim MRR, Data Buktikan Ekonomi Makassar Naik Drastis di Era Danny Pomanto
Tuduhan tersebut-diyakini datang dari kubu rival yang mencoba melemahkan dukungan bagi Danny-Azhar yang semakin menguat di daerah tersebut.
Meski begitu, tim Danny-Azhar tetap optimis bahwa masyarakat Toraja dapat membedakan mana yang benar. Dan mana yang merupakan fitnah dalam proses demokrasi ini.
Sebeluknya, Calon Gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengungkapkan bahwa ia baru saja mendapat kabar dari rekan-rekannya di Toraja tentang adanya kelompok yang mengatasnamakan timnya.
Baca juga: Tokoh Adat Luwu Timur Sebut Danny Pomanto Lebih Layak Jadi Gubernur Sulsel-Dibanding Cagub Lain
Kelompok tersebut-diduga mendata warga dan menjanjikan sejumlah uang sebagai bagian dari praktik politik uang.
“Saya yakin ini bukan tim kami yang melakukan hal ini. Berhentilah melakukan ‘playing victim’ karena masyarakat, dengan kecerdasannya, pasti bisa memahami cara-cara curang seperti ini. Politik uang adalah bentuk pembodohan terhadap demokrasi,” ujar Danny dengan tegas.
Wali Kota Makassar dua periode itu juga menegaskan bahwa dia dan tim merasa sedang”dikerjai” oleh pihak-pihak yang ingin menggembosi dukungannya di Toraja. “Ini jelas bukan cara kami dalam berpolitik. Insya Allah ini adalah tanda-tanda kemenangan bagi kami,” tambahnya. (*)