PALU, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menggelar rapat evaluasi kinerja bersama para pengawas Padat Karya serta Korcam dan Korlur se-Kota Palu, Kamis (19/12/2024).
Rapat evaluasi kinerja di Rujab Wali Kota Palu Jalan Balai Kota,dihadiri seluruh pengawas Padat Karya, Korcam, dan Korlur se-Kota Palu.
Hadir mendampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Mohammad Arif, beserta pejabat terkait dan para camat dan lurah.
Di kesempatan tersebut, Wali Kota Palu mengharapkan para pengawas maupun Korcam dan Korlur padat karya, bisa bekerja sama. Serta bekerja lebih baik lagi di tahun 2025.
Baca Juga: Wakili Wali Kota, Kepala KEK Palu Hadiri Peresmian Gedung GPdI
“Menghadapi tahun 2025, saya mengharapkan kita bekerja dengan luar biasa. Karena semangat kita adalah bergerak bersama. Untuk bergerak bersama maka kita harus membangun kesepahaman, agar betul-betul terbangun kerjasama yang baik di antara kita,” harap Wali Kota Hadianto Rasyid.
Kata dia, perubahan yang terjadi saat ini di Kota Palu sangat signifikan dan ini harus di dorong terus agar semakin naik.
“Hari ini bagus, besok harus lebih bagus. Lusanya, harus lebih-lebih bagus lagi. Jadi selalu ada peningkatan. Karena tantangan akan semakin kompleks kedepannya dan ini menjadi tugas kita untuk terus bergerak bersama,” kata Hadianto Rasyid.
Ia juga mengingatkan agar Korcam dan Korlur setiap minggu wajib menyampaikan laporan apa saja progres kerjanya di lapangan.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Palu Reny Jadi Narasumber Program “Tapping Tamu Kita” TVRI Sulteng
Di kesempatan tersebut, Wali Kota Palu juga menyampaikan semua yang hadir harus bergerak bersama.
“Harus ergerak bersama. Kita harus menerapkan yang namanya Urban Akupunktur dalam konteks tata kota yang merujuk pada konsep perencanaan dan desain kota yang memadukan prinsip-prinsip akupunktur. Untuk menciptakan lingkungan hidup yang seimbang, harmonis dan berkelanjutan,” tuturnya.
Adapun Prinsip-prinsip Urban Akupunktur dalam tata kota urai Walikota Palu, yakni mengintegrasikan ruang hijau dan taman untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas udara.
Selain itu, membuat jalur pejalan kaki dan sepeda yang aman dan nyaman. Mengembangkan ruang publik yang interaktif dan inklusif. Dan, menggunakan desain arsitektur yang ramah lingkungan. Serta, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas.
Baca Juga: Jelang Nataru, Wakil Wali Kota Palu Tinjau Pasar Pastikan Stok Bahan Kebutuan Pokok Tersedia
“Jadi manfaatnya adalah meningkatkan kualitas hidup warga. Mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca. Meningkatkan interaksi sosial dan komunitas. Membuat kota lebih menarik dan kompetitif serta mengembangkan ekonomi lokal,” pungkasnya. (ysw/*)