Danny Pomanto Persiapkan Mitigasi Dini Hadapi Potensi Bencana Hidrometereologi
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) persiapkan mitigasi dini untuk hadapi potensi bencana hidrometereologi.
Danny Pomanto persiapkan mitigasi usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), RI Pratikno terkait Rapat Kordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.
Danny Pomanto menginstruksikan seluruh perangkat pemerintah untuk bersiaga kembali menghadapi cuaca buruk.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2025, Danny Berharap Makassar Dilindungi dari Marabahaya Bencana
Apalagi, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) menyatakan akan ada potensi bencana Hidrometeorologi ditandai dengan curah hujan yang tinggi.
“Mau tidak mau ini imbauan dari menko PMK RI dan BMKG langsung. Artinya kita harus bersiap. Pemkot sudah bersiap sebelum banjir kemarin juga dinas terkait seperti PU yang selalu mengeruk drainase dan membuka layanan aduan,” ucapnya.
Selain itu, kata Danny, ia juga sudah mengarahkan BPBD untuk menyiapkan strategi jika bencana banjir kembali mengancam.
Baca Juga: Hujan Lebat Minggu Pagi, Makassar Banjir Lagi
“Langkah awal setidaknya sosialisasi dan edukasi yang di lakukan ke masyarakat sampai ke mereka untuk melakukan tahapan mitigasi maupun evakuasi secara mendiri saat menghadapi bencana sudah di lakukan,” ujarnya.
Olehnya itu, kata Danny untuk solusi jangka panjang penanganan banjir. Danny menjelaskan di perlukan perbaikan drainase yang baik.
“Kalau solusi jangka panjang sudah di maksimalkan semua. Yang perlu di maksimalkan yaitu adalah otorisasi drainase. Kita perbaiki drainasenya,” terang Danny.
Baca Juga: Naik Perahu Karet, Danny Pomanto Tinjau Banjir di Manggala
Sementara, Kepala BMKG RI, Dwikorita mengungkapkan prediksi bencana yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem di bulan januari.
“Di Sulsel ini sangat istimewa mulai dri Desember, Januari, Februari, maret, April sampai juni mengalami puncak musim hujan tapi untuk wilayah yang berbeda-beda Di jawa puncak musim hujan ada di bulan desember dan januari di sulsel ini mulai desember Januari sampai juni wilayah mana saja bergantian itu petanya sudah ada,” ungkapnya.
Dia menjelaskan pada bulan Januari 2025 terutama pada tanggal 2-7 Januari ini beberapa wilayah di Sulsel. Di antaranya kota Makassar, Maros, Soppeng potensi mengalami cuaca ekstrem.
Baca Juga: Makassar Siaga Bencana, Danny Pomanto Instruksikan Camat-Lurah Aktif Memantau
“Untuk itu dalam rangka mitigasi yang di sampaikn bapak Menko, BNPB, dan Pj Gubernur. Kami BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca. Karena ini perubahannya bisa sangat cepat melalui aplikasi mobile phone info BMKG yang dapat di instal di appstore atau playstore,” bebernya.
Hal itu juga di perkuat oleh instruksi Menko Pratikno untuk bersiap menghadapi bencana ini.
“Nah ini yang perlu kita antisipasi. Bukan hanya curah hujannya tinggi, tapi juga nanti implikasinya ada tanah longsor, banjir, dan ombak tinggi yang harus diketahui oleh para nelayan,” sebutnya.
“Kami menyelenggarakan rapat bersama jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan, bersama dengan bupati wali kota. Jadi kita siapkan semua agar dampaknya kecil, infrastruktur fisiknya-disiagakan. Begitu juga paratnya, masyarakatnya. Juga seluruh dukungan dari kemungkinan terhadap korban bencana. Apakah itu pengungsian, logistik juga kita siagakan,” tutupnya. (*)