
PALU, NEWSURBAN.ID – Wakil Wali Kota Palu dr. Reny A Lamadjido, Sp, PK, M. Kes menghadiri acara High Level Meeting TPID Kota Palu jelang Ramadan.
Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan Kasiromu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng jalan Sam Ratulangi, Rabu (12/02/2025).
Hadir pula Kepala Perwakilan BI Sulteng Rony Hartawan serta sejumlah Kepala OPD dan pejabat terkait lainnya.
Di kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota menyebutkan bahwa hal penting yang mendasari setiap pelaksanaan high level meeting TPID. Yaitu momentum semakin dekatnya pelaksanaan bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah, yang tinggal beberapa hari lagi.
Baca Juga: Wawali Palu Reny Buka Musrenbang Kecamatan Palu Barat
Pertemuan seperti ini penting, untuk memperkuat sinergi dan komitmen kita, dalam menjaga tingkat inflasi. Sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan. Dan berkeadilan demi terwujudnya kota palu sebagai kota global dalam perencanaan jangka panjangnya.
Sesuai amanat dalam keputusan presiden nomor 23 tahun 2017 tentang tim pengendalian inflasi. Sebagai unsur tpid bapak/ibu memiliki tugas, untuk melakukan pengumpulan data dan informasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan penting serta jasa di tingkat kota. Serta menyusun kebijakan pengendalian inflasi, melakukan upaya untuk memperkuat system logistik, melakukan koordinasi dengan tim pengendalian inflasi pusat dan provinsi. Serta melakukan langkah-langkah koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengendalian untuk mencapai sasaran inflasi yang-ditetapkan pemerintah.
Sama kita ketahui bahwa penanganan inflasi yang terkendali merupakan salah satu indikator makro kesuksesan dalam pembangunan ekonomi suatu kota. Sebab inflasi yang tinggi mengakibatkan daya beli masyakat akan menurun terhadap barang atau jasa yang dibutuhkan. Laju inflasi yang tingi juga akan berdampak terhadap peningkatan kemiskinan. Tahun 2025 secara year to year inflasi kota palu berada diangka 0,11 persen, dengan indeks harga konsumen (ihk) 104,66 persen poin.
Angka ini merupakan hasil sinergi antar pemerintah dan badan usaha, upaya agar inflasi terus bisa dipertahankan secara lebih solid, dengan dukungan berbagai program yang ada.
Baca Juga: DPRD Palu Gelar Rapat Paripurna, Agenda: Usulan Pemberhentian dan Penetapan Wali Kota-Wakil Wali Kota Palu 2025-2030
Sebagai walikota saya berharap, koordinasi dan sinergi antar perangkat daerah yang terjalin dalam tim pengendali inflasi daerah (TPID) kota palu, dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi. Sehingga ramadhan yang tinggal dua minggu lagi, harga-harga kebutuhan pokok bisa terus di pertahakan pada tingkat yang paling membahagiakan bagi masyarakat.
Pada saat momentum menjelang bulan ramadhan ini, perlu ada inovasi dan kolaborasi untuk upaya antisipasi. Biasanya secara umum, peningkatan harga terutama terjadi pada priode h-7 Ramadan, dan h-#-10 lebaran menjadi momen penting pengawasan untuk antisipasi kenaikan harga pangan di masyarakat.
Karenanya di perlukan keterlibatan proaktif lembaga badan usaha dalam mengelola cadangan pangan. Serta seluruh stakeholders lainnya untuk stabilisasi tata niaga hulu-hilir komoditas pangan.
Kesiapan pemerintah kota palu, sangat di perlukan dalam menghadapi bulan Ramadan dan persiapan menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2025 kelak.
Baca Juga: Kejuaraan Tinju Piala Ketua Pertina Palu Di tutup Kadispora Mewakili Wali Kota
Dalam menghadapi bulan ramadhan 2025, sinergitas tpid dengan pihak terkait juga sangat di perlukan. Khususnya dalam upaya stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, menjaga kelancaran distribusi. Serta menjamin ketersediaan yang sejalan dengan program 4 k (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif).
Agar lebih terkendalinya inflasi yang ada, maka tpid kota palu perlu lebih cermat lagi dalam pengendalian harga, memonitoring harga bahan pokok, yang sebaiknya tidak hanya dilakukan di pasar tradisional dan modern yang skala besar saja.
Melainkan juga di lakukan secara sampling di beberapa titik transaksi warga. Seperti swalayan, toko klontong atau pedagang sayur di pasar kecil.
“Itulah harapan saya, sekaligus pengantar dalam high level meeting kali ini, semoga melalui pertemuan ini. Kita semua yang hadir bisa memberikan berbagai solusi atas tantangan-tantangan yang kita hadapi, dalam menjaga stabilitas harga yang terjadi di tengah masyarakat Kota Palu,” pungkasnya. (ysw/*)