
BONE, NEWSURBAN.ID – Salah seorang petani di Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mulai resah, hal ini pun terjadi lantaran pihak Bulog Bone di nilai tak pernah masuk ke wilayahnya untuk menyerap gabah petani tersebut.
Selain itu, petani juga mengungkapkan beberapa kejanggalan yang terjadi di beberapa gudang Bulog di Kabupaten Bone
Petani H. Ambo saat ditemui mengungkapkan Bulog Bone menyerap gabah dari kabupaten lain sedangkan untuk gabah lokal Bone belum tercover.
“Itumi kenapa selalu full gudang karena Bulog (Bone) menyerap gabah dari luar kabupaten. Ada dari Bulukumba, dari Jeneponto dan lainnya,” sebutnya Minggu (13/4/2025).
Lebih lanjut Ambo membeberkan, saat dirinya membawa gabah ke gudang Bulog, berat gabah menurun hingga dibeli dengan harga murah dan proses administrasi carut marut.
Baca Juga: BAZNAS Bone Peduli Serahkan Bantuan Biaya Kesehatan untuk Bayi Penderita Penyakit Jantung
Karena gabah tak terserap, Ambo menyampaikan bahwa pihaknya membawa gabah ke Kabupaten Sidrap dengan harga Rp6000.
“Kami sudah timbang sebelumnya di lapangan, lalu kami bawa ke Bulog, sesampai di sana, proses timbangannya tersembunyi. Kami di larang masuk (tertutup). Biasa turun sampai 425 kilogram beratnya. Ketika kami di bayar pakai kwitansi tidak resmi dan tanpa stempel,” kata Ambo.
Kecuali kalau gabahnya ada yang rusak, nah, itu baru boleh kena potongan. Jadi harga tetap (Rp6500) tapi main pada potongan tonase,” tambahnya.
Dalam pantauan media banyaknya gabah para petani di beberapa desa di Kecamatan Libureng tidak terserap Bulog.
“Bulog Bone tak pernah turun serap gabah di desa kami semoga pihak Bulog cepat turun. Dan menyerap gabah para petani yang ada di Kecamatan Libureng,” pungkasnya. (far/*)