BONE, NEWSURBAN.ID ā Direktur Utama (Dirut) RSUD Tenriawaru Bone dr HA Muhammad Syahrir di laporkan dalam kasus dugaan korupsi. Namun, Syahrir (Dirut RSUD Tenriawaru Bone) membantah tuduhan melakukan korupsi.
Kasus dugaan korupsi tersebut mendapat atensi dari mahasiswa dan Serikat Pemuda Revolusioner. Sejumlah aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Pemuda Revolusioner menggeruduk Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Kamis (17/4) kemarin.
Di mana aksi tersebut bermula karena adanya Organisasi masyarakat Rumah Curhat Masyarakat (RCM) yang resmi melayangkan laporan dugaan tindak pidana korupsi kepada Kejaksaan Negeri Kejari Bone.
RCM melaporkan adanya indikasi penyalahgunaan anggaran di RSUD Tenriawaru Bone pada tahun anggaran 2023 dan 2024 yang mencapai total Rp360 miliar.
Dari jumlah tersebut, Rp135 miliar di alokasikan untuk kegiatan pelayanan dan penunjang pelayanan senilai Rp121 miliar. Serta pengadaan alat kesehatan sebanyak Rp14 miliar.
Menanggapi hal tersebut, dr Muhammad SyahrirĀ Ā saat di konfirmasi mengaku kaget dengan adanya laporan tersebut.
“Saya tidak tau kalau saya di laporkan, saya baru tau kalau saya di laporkan pas pemanggilan oleh Kejari Bone, makanya saya kaget,” ungkapnya Jumat (18/4/2025).
Lanjut Syahrir selain itu, dia dengan tegas membantah terlibat kasus korupsi, yang telah di laporkan ke Kejaksaan.
“Kalau memang saya terbukti (tapi mudah-mudahan tidak) saya akan bertanggungjawab. Saya orang Bone pantang bagi saya kalau korupsi, saya malu kalau saya terlibat kasus tersebut,” tegas dr Muhammad Syahrir.
Sementara Kasi Pidsus Kejari Bone, Heru Rustanto juga membenarkan adanya laporan yang masuk. Ia mengaku saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan keterangan dari para saksi-saksi.
“Ada laporan kami tindak lanjuti dengan melakukan pengumpulan data dan pengumpulan bahan keterangan,” tandas Heru Rustanto. (far/*)
