EkonomiNewsSulsel

Atasi Masalah Over Produksi, Pemkab Bone Siapkan Mesin Pengering Gabah di Lima Sentra Pertanin

BONE, NEWSURBAN.ID – Lima titik sentra penghasil padi di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan di pastikan akan mendapatkan bantuan mesin pengering gabah dari pemerintah pusat.

Rencana ini mengemuka usai kunjungan Direktur PPHTP Kementerian Pertanian, Mulyono, ke Kabupaten Bone pada Senin, 15 April 2025 lalu.

Bupati Bone Andi Asman Sulaiman mengungkapkan, setelah survei ke berbagai lokasi. Permohonan pangadaan pengering ini tidak hanya satu unit saja, melainkan akan di dorong hingga 10 unit.

Permintaan ini telah di layangkan ke pusat kemarin. Mesin-mesin ini seluruhnya akan di sebar ke sentra-sentra penghasil gabah di Kabupaten Bone.

“Kita sudah survei kemarin. Dan kita putuskan untuk usul 10 unit, dengan kapasitas yang beragam,” jelasnya Rabu (23/4/2025).

Baca Juga: Belum Kantongi Izin Kenendagri, Pemkab Bone Reschedulu Jadwal Job Fit JPT

Asman menyebutkan kapasitas mesin pengering yang di usulkan akan bervariasi. Mulai dari 30 ton hingga 500 ton, tergantung pada lokasi penempatannya.

Enam daerah sentra produksi gabah yang berpeluang menerima bantuan tersebut Yaitu Kecamatan Barebbo, Libureng, Bengo, Awangpone, Tellusiattingge, dan Kahu.

Ia menekankan bahwa minimnya fasilitas pengering menjadi salah satu kelemahan di Bone. Meski daerah ini merupakan salah satu sentra penghasil padi terbesar di Sulawesi Selatan.

“Jadi minimal mungkin 10 titik di Bone yang akan jadi sentra tempat pengering gabah. Supaya nanti optimal untuk pengeringan,” tegas Andi Asman.

Baca Juga: Misi Bupati Wujudkan Bone Jadi Lumbung Pangan Nasional Kawal Serapan Gabah

Sementara itu, Kepala Bidang Tanam Pangan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DPTPHP) Bone, Abd. Rauf yang di temui terpisah menyebutkan tahap awal pengadaan akan di mulai dengan satu unit lebih dulu.

Jumlah kapasitas yang bisa di olah paling tidak bisa mencapai 30 ton. Ia menjelaskan saat ini hanya tersedia 10 unit mesin pengering gabah bantuan pemerintah dengan kapasitas masing-masing 10 ton. Jumlah ini masih sangat jauh dari cukup di bandingkan dengan volume produksi gabah di Bone.

Abd Rauf menyebut, produksi padi pada musim panen kali ini di perkirakan mencapai 600 ribu ton. Dari hasil tanam 50 ribu hektare lahan pada Oktober dan November 2024.

Baca Juga: Momen Hari Bumi, Bupati Bone Serahkan Bibit Tanaman di SMPN 1 Watampone

“Panennya mereka itu di Februari, Maret, dan April, yang sekarang membludak. Ini sangat terbatas di mitra penggilingan,” ungkapnya.

Ia juga mengakui sulitnya mengatur masa tanam. Karena adanya target dari pemerintah pusat untuk terus menambah luas tanam setiap bulan.

“Kita di target Pusat luas tambah tanamnya terus meningkat. Misal Januari 15 ribu hektare, April masuk 20 ribu hektare, dan seterusnya. Di April saja kita di target 60 ribu hektare. Jadi ketika masuk Agustus, masa panen ini akan kembali membludak,” kata Abdul Rauf. (far/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button