HukumMetroNews

Kasus Penembakan Rudi S Gani Jalan di Tempat, Rekan Pengacara Minta Kepolisian Jangan Kendor

BONE, NEWSURBAN.ID – Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan nampaknya mulai redup. Pasalnya hampir empat bulan kasus berjalan, Polres Bone belum menemukan perkembangan berarti.

Padahal kasus penembakan ini, terjadi pada malam tahun baru 2025 oleh OTK. Penembakan asal Makassar, Rudi S Gani di rumahnya, di Desa Pattukkulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.

Selain itu puluhan saksi dan belasan senapan angin telah di amankan oleh pihak Polda dan Polres Bone. Namun selama hampir empat bulan lamanya kesemuanya belum memberikan petunjuk ke pelaku penembakan.

Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra mengakui belum adanya perkembangan dalam kasus ini. Tim kata dia masih terus berupaya mencari bukti ataupun saksi baru.

Baca Juga: Gabungan Tim Resmob Polda Sulsel dan Polres Bone Janji Ungkap Pelaku Kasus Penembakan Advokat Rudi S Gani

“Jadi belum ada perkembangan, itukan-ditangani juga sama polda, sama-sama toh, belum adapi,” ujar Rayendra saat-dikonfirmasi Rabu (23/4/2025).

Ia menegaskan, kasus penembakan Rudi S Gani masih dalam tahap penyelidikan, namun belum ada tersangka yang di temukan. Dengan demikian kasus ini masih akan terus berjalan.

“Tidak ada kedaluwarsanya ini kasus, kecuali sudah ketahuan pelakunya, ini kan belum,” kata Rayendra.

Rayendra menambahkan tim juga masih terus siaga dan berjaga di lokasi kejadian sampai saat ini. “Jika sudah ada perkembangan terbaru kami akan memberikan informasi selanjutnya,” tambahhya.

Baca Juga: Tragedi Maut Malam Pergantian Tahun, Seorang Pengacara di Bone Tewas Tertembak

Sementara itu, tak adanya progres berarti dalam kasus ini kemudian-disorot oleh rekan sesama pengacara Ali Imran.

Ali Imran mengaku khawatir, jika kasus ini tak ada perkembangan, lambat laun akan tenggelam. Telebih Ali Imran mengaku mendapatkan laporan dari teman di lokasi kejadian bahwa penjagaan tim tak lagi seintens saat awal kasus.

“Ada informasi dari teman di Desa Pattukku, bahwa sebagian besar tenaga intel Polri sudah di tarik. Tapi, kan banyak bekerja di sana intel-intel,” ujarnya.

Selaku teman sesama profesi, Ali Imran mengaku para pengacara cukup was-was dengan kejadian ini. Dengan pelaku yang tak kunjung tertangkap kasus ini kata dia bisa saja menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa.

Baca Juga: Sejumlah Advokat Datangi Polres Bone, Pertanyakan Perkembangan Kasus Penembakan Rudi

“Ini pasti jadi ketakutan di masyarakat, sudah nyata kejadian, ini jgua bisa menginspirasi kejahatan lainnya. Dia (penjahat) lihat, ada ternyata contohnya seperti ini, apalagi pengacara,” tutur Ali Imran.

“Utamanya kita sebagai pengacara, ragu. Teman-teman sampa bilang bagaimana kalau itu terjadi pada kita ini. Yah, pasrah mami,” ujar Ali Imran.

Polri kata dia menjadi satu-satunya instansi yang memiliki kewenangan untuk menangani kasus ini.
Tak terungkapnya kasus ini bisa membuat kredibilitas dari Polres Bone dan Polda Sulsel di mata masyarakat akan turun.

“Kami minta jangan di hentikan. Walaupun mungkin semangatnya sudah tinggal 25 persen, dulu kan 100 persen setelah ini agak turun. Namun kami harap, selaku masyarakat, walau bagaimana ini ada fakta, ada kriminalitas,” tandasnya. (far/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button