
BONE, NEWSURBAN.ID – Kabar gembira datang dari Pemerintah Pusat yang janji bakal melakukan penghapusan utang petani dan nelayan.
Penghapusan Utang Petani dan Nelayan sangat diapresiasi dan didukung penuh oleh Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bone, Andi Purnama Sari Amier, terhadap kebijakan tersebut.
Menurutnya ini merupakan dorongan besar untuk membangkitkan semangat dan produktivitas para pelaku sektor pangan.
“Ini kabar gembira dan saya sangat mengapresiasi dan mendukung upaya pemerintah pusat dalam menghapus utang petani dan nelayan,” ungkapnya Kamis 8/5/2025.
Lanjut Purnamasari yang akrab dipanggil Puang Chece ini kebijakan tersebut tentu akan mengembalikan semangat para petani dan nelayan.
“Jadi mereka tidak akan memikirkan lagi utang yang mereka miliki. Dan bisa kembali fokus dalam melaksanakan mata pencaharian,” kata Puang Chece.
Wanita yang sudah dua periode sebagai anggota Dewan melalui Partai Gerindra juga sebagai anggota Komisi 2 dan Banggar DPRD Bone sangat peduli terhadap masyarakat. Sehingga beranggapan kebijakan tersebut sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan Kemandirian Pangan Nasional.
Ia pun meyakini, penghapusan utang ini adalah titik balik penting dalam pembangunan sektor pertanian dan perikanan Indonesia.
“Pak Presiden bercita-cita menjadikan bangsa ini mandiri dalam berbagai sektor. Terutama pangan. Kebijakan ini akan mendorong petani untuk lebih kompeten. Dan fokus berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Walau demikian Andi Purnama Sari juga mengatakan bahwa cadangan beras nasional yang kini mencapai 3,5 juta ton. Ini sudah merupakan capaian tertinggi dalam sejarah Indonesia. Namun penghapusan utang petani, ia optimis produksi akan lebih meningkat drastis.
Kalau produktivitas petani terus meningkat, maka Ia optimis Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Ini adalah momentum emas yang harus di manfaatkan,” ujarnya dengan bersemangat
“Pentingnya menghargai jasa para petani dalam menjaga Ketahanan Pangan Bangsa bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka. Begitu pula saat Covid 19 yang pernah melanda Indonesia juga pertanian menjadi penopang kehidupan,” tambahnya. (far/*)