HukumKriminalMetroNews

Tragis, Siswa SD di Makassar Tewas Diduga Dikeroyok Teman Sekolah dan Orangtua Pelaku

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Muhammad Raja Afnan (15), meninggal dunia usai diduga menjadi korban pengeroyokan oleh teman-teman sekolahnya dan orangtua salah satu pelaku.

Raja, siswa kelas 6 SD Maccini I/1 yang beralamat di Jalan Urip Sumoharjo, mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Faisal Makassar pada Jumat sore sekitar pukul 16.00 WITA.

Suasana duka menyelimuti rumah korban di Jalan Maccini Gusung, Setapak 8, Kecamatan Makassar. Kerabat dan tetangga memadati rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

Dikeroyok Tiga Orang, Termasuk Anak SMP

Menurut keterangan tante korban, Desma (45), insiden kekerasan terjadi sekitar satu minggu sebelum korban meninggal. Raja diduga dikeroyok di depan sekolahnya oleh tiga pelaku—dua di antaranya adalah siswa SD dan satu lainnya merupakan siswa SMP.

“Waktu di rumah sakit saya tanya siapa yang pukul, dia bilang teman, tiga orang. Dia kasih tunjuk dengan jarinya,” ungkap Desma kepada wartawan, Jumat malam.

Yang lebih mengejutkan, Desma menyebut bahwa kekerasan tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orangtua salah satu pelaku. Hal ini terjadi setelah korban dan salah satu pelaku sebelumnya terlibat perkelahian kecil.

“Orangtua pelaku tak terima, lalu juga ikut memukul keponakan saya,” tambah Desma.

Tanda-Tanda Kekerasan Fisik di Tubuh Korban

Hasil pengamatan keluarga terhadap jenazah menunjukkan adanya bekas kekerasan fisik di tubuh Raja. Kedua kelopak matanya lebam, dan terdapat luka bakar yang diduga akibat sundutan rokok di bagian punggungnya.

“Banyak luka bekas rokok di belakang tubuhnya,” kata Desma dengan suara bergetar.

Polisi Benarkan Insiden, Penyelidikan Dilakukan

Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Arianto, membenarkan adanya laporan terkait insiden ini. Ia mengatakan saat ini pihaknya tengah mendalami laporan tersebut dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Laporan telah kami terima, penyelidikan sedang berjalan,” ujar Arianto singkat.

Kasus Kekerasan Anak Meningkat

Kasus serupa sempat terjadi di Makassar beberapa waktu lalu, di mana seorang santri berinisial RA juga tewas usai di keroyok tiga remaja di Jembatan Penyeberangan Orang. Kasus-kasus ini menunjukkan meningkatnya kekerasan antar anak di bawah umur di wilayah perkotaan.

Pakar perlindungan anak mendesak pemerintah dan institusi pendidikan untuk memperkuat sistem pengawasan dan pendampingan anak, serta memperketat sanksi terhadap pelaku kekerasan, termasuk jika pelaku adalah orang dewasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button