NewsSulteng

Wagub Sulteng: Penanganan Stunting Jangan Tertinggal di Tengah Laju Ekonomi

PALU, NEWSURBAN.ID – Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Reny A Lamadjido menegaskan bahwa penanganan stunting harus menjadi perhatian serius di tengah laju pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber utama dalam dialog publik Fokus Kita yang digelar LPP RRI Palu, Kamis (5/6).

Dialog bertema “Ekonomi Meningkat, Penanganan Stunting Terabaikan?” itu juga menghadirkan Wakil Bupati Sigi, Dr. Samuel Yansen Pongi, SE., M.Si, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, dr. Syahriar, M.Kes.

Dalam kesempatan itu, Wagub dr.Reny mengungkapkan bahwa meskipun data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang positif, angka stunting di daerah tersebut masih tinggi. Ia menilai, pertumbuhan ekonomi belum secara langsung menurunkan angka kemiskinan maupun memperbaiki status gizi masyarakat.

“Ekonomi meningkat, tetapi angka kemiskinan tidak menurun secara signifikan. Karena itu, saya dan Pak Gubernur meluncurkan program Berani Sehat dan Berani Cerdas sebagai bentuk intervensi untuk memperkuat akses terhadap layanan dasar,” ujarnya.

Program Berani Sehat dan Berani Cerdas merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang berfokus pada perbaikan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat, dengan tujuan membangun ketahanan keluarga dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sejumlah langkah konkret telah dijalankan, seperti pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, penyediaan makanan tambahan bergizi bagi balita, serta edukasi gizi melalui peran Duta 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Namun, Wagub mengakui bahwa efektivitas pelaksanaan program masih perlu dievaluasi secara menyeluruh.

“Mungkin ada metode yang belum tepat sasaran. Karena itu kita harus evaluasi, pastikan setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan, melainkan isu pembangunan strategis yang berkaitan erat dengan masa depan generasi bangsa.

“Stunting adalah ancaman jangka panjang. Kalau kita lalai hari ini, berarti kita sedang merusak kualitas generasi mendatang,” ujarnya.

Wagub dr.Reny menutup pernyataannya dengan menyerukan penguatan sinergi lintas sektor dalam upaya penanggulangan stunting. Ia menyebut, keterlibatan semua pihak pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat, hingga pelaku usaha sangat krusial untuk memastikan intervensi berjalan berkelanjutan.

“Penanggulangan stunting tidak boleh bersifat musiman. Harus konsisten dan melibatkan semua pihak. Ini bukan hanya tugas dinas kesehatan, tapi tanggung jawab kita bersama,”tandasnya. (*)

Sumber: Biro Administrasi Pimpinan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button