Pemkab Luwu Timur Canangkan Program BKK Rp2 Miliar per Desa

LUWU TIMUR, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan mulai menguji coba Program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp2 miliar per desa pada tahun 2025.

Program ini akan diterapkan terlebih dahulu di 33 desa sebagai proyek percontohan sebelum diterapkan secara menyeluruh pada 2026.

Hal tersebut-disampaikan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, saat menghadiri panen perdana padi organik di lahan demplot Kelompok Tani Sukamaju, Desa Karambua, Kecamatan Wotu, Selasa (10/06/2025).

Panen tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT Dinasti Nusantara Grup (DNG) dan Lutim Tani Nusantara (LTN).

Baca juga: Pemkab Lutim Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi di Desa Balo-Balo

“Program Rp2 miliar per desa ini memang menjadi salah satu program unggulan kami. Tapi di tahun 2025 ini, belum semua desa bisa menerima. Kami akan mulai dengan 33 desa sebagai uji coba,” kata Irwan dalam sambutannya.

Irwan menegaskan, pemilihan desa yang terlibat dalam uji coba tidak berdasarkan pertimbangan politik, melainkan kesiapan dan efektivitas pelaksanaan program.

“Kepala desa yang terlibat akan di minta menandatangani pakta integritas dan mendeklarasikan potensi unggulan masing-masing desa. Sebagai bagian dari upaya pembangunan desa mandiri,” sebut Irwan.

Baca juga: Bupati Luwu Timur Umumkan Rencana Pembangunan Bandara di Desa Maliwowo

Menurut Irwan, dana Rp2 miliar tersebut akan-dialokasikan sebesar 80 persen untuk pengembangan potensi desa dan 20 persen untuk biaya operasional pemerintahan desa. Biaya operasional kepala desa juga akan-dinaikkan dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta. Dengan insentif tambahan untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa lainnya.

Bupati Irwan juga mendorong setiap desa untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan pendapatan secara mandiri. Ia mencontohkan beberapa desa di Bali yang mampu meraih pendapatan hingga Rp15 miliar per tahun.

Baca juga: Dinas Pertanian Lutim Dorong Pengendalian Hama dan Sergab Petani di Burau

“Kita ingin potensi desa dimaksimalkan. Selama ini desa menerima berbagai anggaran seperti dana desa, alokasi dana desa, dan BKK. Tapi jika tidak menghasilkan pendapatan, artinya belum optimal,” ujarnya.

Salah satu potensi yang disoroti Irwan adalah produksi telur ayam, yang sangat-dibutuhkan di Luwu Timur. Ia menyebutkan, terdapat sekitar 75 ribu anak sekolah di daerah tersebut yang membutuhkan konsumsi telur setiap hari.

“Artinya, ada kebutuhan sekitar 75 ribu butir telur per hari. Ini peluang besar bagi desa yang mampu memproduksi sendiri,” pungkasnya. (***)

Exit mobile version