JAWA TIMUR, NEWSURBAN.ID – Komitmen dunia industri dalam mendukung program pendidikan gratis terus menguat, salah satunya datang dari sektor produsen perlengkapan sekolah. Pabrik sepatu Merek ANDO, salah satu industri alas kaki terbesar dan modern di Indonesia, mengambil peran penting. Dalam penyediaan sepatu sekolah berkualitas untuk mendukung pelajar di berbagai daerah.
Berdiri sejak tahun 1988, ANDO dikenal sebagai pionir dalam produksi sepatu dengan standar nasional dan internasional.
Dukungan tenaga ahli serta teknologi mesin mutakhir menjadikan merek ini,dipercaya untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari sekolah, instansi pemerintah, TNI/Polri, hingga industri fashion.
Dalam rangka menyukseskan program pendidikan yang inklusif dan merata, ANDO tak hanya menyediakan sepatu sekolah. Tetapi juga membuka peluang kerja sama dalam penyediaan produk custom. Seperti sepatu yang dapat disesuaikan dengan desain, warna, dan logo instansi masing-masing daerah.
Tak hanya sepatu, kolaborasi juga di lakukan dengan mitra konveksi seragam sekolah yang tersebar di berbagai wilayah. Para mitra ini siap memenuhi kebutuhan seragam lengkap untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA. Termasuk atribut seperti topi, dasi, sabuk, dan tas sekolah yang dapat di sablon atau di bordir sesuai permintaan.
“Selama lebih dari 40 tahun, kami menjaga kualitas dan ketepatan waktu produksi. Produk sepatu kami menggunakan material ringan dan kuat. Serta di desain ergonomis agar nyaman di pakai beraktivitas dan tahan lama,” ungkap perwakilan perusahaan.
Inisiatif ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata industri dalam mendorong pemerataan pendidikan. Melalui dukungan perlengkapan sekolah yang terjangkau dan berkualitas tinggi.
Bagi Pemerintah Daerah, Kemendikdasmen, maupun dari TNI dan Polri. Serta lembaga pendidikan Sekolah Rakyat yang di Kelola oleh Kementerian Sosial yang ingin menjalin kerja sama. Atau melakukan kunjungan ke pabrik, dapat menghubungi langsung melalui WhatsApp di nomor 0812-4265-822.
Dengan sinergi antara pemerintah dan industri, harapan akan akses pendidikan gratis yang merata. Dan bermutu kini semakin terbuka lebar. (*)