
BANTUL, NEWSURBAN.ID – Pemerintah Kabupaten Bantul terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang-dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Hal ini terlihat dalam kunjungan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, dan Direktur Perbenihan, Gunawan, ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (14/6/2025).
Dalam kunjungan tersebut, di laksanakan sejumlah kegiatan strategis. Antara lain pengangkatan sedimentasi saluran irigasi, pengolahan lahan sawah, dan penanaman padi.
Hadir pula Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, dan Sekretaris Daerah, Agus Budi Raharja.
Baca Juga: Mentan Amran: Negara Tidak Boleh Kalah dari Mafia Pangan
Pengangkatan sedimentasi untuk mengatasi pendangkalan pada saluran irigasi dan saluran pembuangan, yang selama ini menghambat aliran air.
Proyek ini,-ditargetkan akan membersihkan sedimen sepanjang 2,3 kilometer dari total panjang saluran 5 kilometer.
Saluran tersebut mengairi area persawahan seluas 200 hektare yang-dikelola oleh tujuh kelompok tani.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) setempat.
Baca Juga: Mentan Amran Bagikan Puluhan Alsintan Bantuan Pemerintah ke Petani Bone
Para petani berharap, dengan meningkatnya kapasitas saluran air, indeks pertanaman (IP) padi yang semula hanya satu kali tanam per tahun (IP 1) dapat di tingkatkan menjadi dua kali (IP 2), bahkan tiga kali (IP 3) dalam setahun.
Kegiatan di lanjutkan dengan pengolahan lahan dan penanaman padi. Yang menunjukkan keseriusan petani dalam mempercepat proses tanam.
Penggunaan traktor roda dua bantuan dari Kementerian Pertanian terbukti sangat membantu. Karena mempercepat waktu jeda antara panen dan tanam berikutnya.
Hal ini secara langsung mendukung peningkatan indeks pertanaman di wilayah tersebut.
Baca Juga: Pemkab Gowa Komitmen Dukung Penuh Program Swasembada Pangan
Untuk penanaman, petani menggunakan varietas padi Inpari 32 dengan teknologi mesin tanam (transplanter). Penggunaan alat ini menjadi solusi atas keterbatasan tenaga tanam manual yang semakin sulit-didapat.
Dengan mekanisasi ini, waktu tanam dapat-dilakukan lebih cepat tanpa harus menunggu giliran atau antrean tenaga kerja.
Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro, menyampaikan apresiasinya terhadap pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) oleh petani di Bantul.
“Alsintan yang-dibutuhkan sudah-diterima dan dimanfaatkan dengan baik oleh Gapoktan. Hasilnya pun terlihat nyata,” ujarnya.
Baca Juga: Program Cetak Sawah Rakyat, Wabup Gowa: Perkuat Ketahanan dan Swasembada Pangan
Sementara itu, Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri Pertanian atas berbagai bantuan yang telah di berikan.
“Dengan adanya alsintan ini, saya yakin kesejahteraan petani Bantul akan meningkat,” katanya optimis.
Rangkaian kegiatan kemudian-ditutup dengan panen jagung di Dusun Klaras, Desa Canden, Kecamatan Jetis.
Panen ini merupakan hasil kerja sama antara kelompok tani setempat dan Polri. Dari hasil ubinan sebelumnya, produktivitas jagung di lokasi tersebut mencapai 9 ton per hektare.
Padahal, lahan tersebut sebelumnya merupakan lahan terlantar yang tidak-dimanfaatkan. Berkat pendampingan dari Polres Bantul, lahan kini telah-diaktifkan dan memberikan hasil yang menggembirakan. (*)